Beijing (ANTARA News) - Peneliti menemukan spesies manusia purba pembuat perkakas batu yang 1,7 juta tahun lalu mendiami wilayah luas di China.

Para peneliti menyelidiki Nihewan Basin yang ada di area pegunungan sekitar 150 kilometer arah barat Beijing untuk mempelajari faktor pendorong evolusi manusia dan penyebaran manusia awal dari benua asal, Afrika.

Nihewan Basin memiliki lebih dari 60 situs yang berasal dari Zaman Batu. Ribuan perkakas batu ditemukan di sana sejak 1972, perkakas-perkakas batu sederhana seperti serpihan batu yang dikenal dengan nama Oldowan. 

Peneliti menduga artefak-artefak itu milik Homo erectus.

"Homo erectus menduduki daerah yang luas di China sekitar 1,6 - 1,7 juta tahun yang lalu," kata Hong Ao, seorang paleomagnetis dari Chinese Academy of Sciences di Xian kepada LiveScience.

"Diperkirakan merupakan nenek moyang Homo sapiens," katanya. 

Ao dan koleganya meneliti lapisan tanah atas, bawah, dan lapisan tanah tempat perkakas batu ditemukan di Shangshazui, Nihewan Basin. 

Menurut para peneliti, situs di China utara itu berusia sekitar 1,6-1,7 juta tahun, lebih tua 600.000 hingga 700.000 tahun dari perkiraan semula.

Fosil kuda, gajah dan yang lainnya menunjukkan bahwa saat perkakas batu dibuat kemungkinan wilayah itu utamanya merupakan padang rumput dan hutan.

Sebuah danau di antara pegunungan itu mungkin menjadi daya tarik utama penjelajah hominid karena menyediakan air dan macam-macam sumber makanan. 

Peneliti menduga migrasi hominid ke Asia Timur pada awal Zaman Batu merupakan konsekuensi dari peningkatan cuaca dingin dan kegersangan di Afrika dan Eurasia.

Temuan para peneliti itu dimuat dalam jurnal daring Scientific Reports edisi 15 Agustus 2013.


Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013