Pasalnya ada banyak permintaan pekerja semiterampil dan terampil dari masyarakat pengguna di luar negeri, namun pemerintahnya masih melakukan pengetatan masuknya pekerja asing,"
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia atau BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat meminta para profesional dalam diaspora Indonesia melakukan diplomasi ketenagakerjaan agar mempermudah pekerja asal negeri ini bekerja di luar negeri.

"Pasalnya ada banyak permintaan pekerja semiterampil dan terampil dari masyarakat pengguna di luar negeri, namun pemerintahnya masih melakukan pengetatan masuknya pekerja asing," kata Jumhur saat berbicara pada Kongres II Diaspora Indonesia di Jakarta, Senin.

Menurut Jumhur, Indonesia patuh dan sudah menerima adanya globalisasi barang dan jasa, namun anehnya, pada saat bersamaan, negara-negara maju ini tidak mau menerima masuknya para pekerja asing.

Diaspora Indonesia, kata Jumhur, harus bisa memperjuangkan adanya "balance of trade" antara masuknya arus barang dan jasa dengan liberalisasi migrasi manusia.

Jumhur mencontohkan, di Darwin, Australia, ekspor sapi potong ke Indonesia sudah menguntungkan pemerintahnya, namun sayangnya, mereka yang bekerja di sektor itu adalah para pekerja dari China yang tidak langsung berkaitan dengan impor sapi.

Ketika pemerintah Indonesia meminta perluasan penempatan TKI sektor peternaan, katanya, pemerintah Australia membatasi dengan persyaratan skore bahasa Inggris dikenal dengan IELT`S dengan point 7 atau sangat tinggi.

"Padahal para penggunanya di Darwin meminta pekerja dari Indonesia, namun pemerintahnya justru menghambat," kata Jumhur.

Jumhur memahami bahwa diaspora Indonesia tidak hanya ditandai dengan keberadaan 6,5 juta TKI di 178 negara, tetapi juga oleh orang-orang Indonesia yang telah menjadi penduduk atau warga negara keturunan Indonesia yang menetap di berbagai negara serta orang-orang asing yang memiliki daya tarik dan kepedulian terhadap Indonesia.

"Karena itu saya minta agar diaspora Indonesia di luar negeri melakukan desakan kuat ke negara maju untuk bisa menerima liberalisasi migrasi manusia," katanya.

Jumhur mengatakan diaspora Indonesia sedang tumbuh di berbagai belahan dunia dan diharapkan semakin membawa kemajuan untuk membangun negeri dan menjaga citra bangsa.
(B009/M026)

Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013