"Kedelapan puluh lima perusahaan dan UKM itu memproduksi furniture, makanan dan minuman, barang kerajinan, perhiasan, asesoris, dekorasi rumah, garmen dan jasa," katanya kepada ANTARA di Beijing, Rabu.
Indonesia akan menampilkan produk dan jasa unggulannya tersebut di 103 anjungan yang ada, kata Marolop.
Ia mengemukakan sebagian besar perusahaan dan UKM yang ikut dalam kegiatan tahunan itu merupakan peserta baru.
"Sehingga diharapkan mereka dapat benar-benar memanfaatkan kegiatan promosi tersebut untuk lebih memperkenalkan produk dan jasanya secara maksimal," kata Marolop.
Ia menjelaskan, meski volume perdagangan Indonesia dan China mengalami pertumbuhan positif namun kinerja perdagangan antara kedua negara masih berjalan kurang seimbang.
"Tidak dapat dipungkiri penetrasi produk dan jasa China lebih besar dibandingkan Indonesia ke pasar China. Jadi, pada kesempatan itu hendaklah para pengusaha dan UKM dapat lebih inovatif dalam mempromosikan produk dan jasanya, sehingga mampu bersaing tidak saja dengan China, tetapi juga negara-negara ASEAN lainnya dalam menguasai pasar China," tuturnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan China Gao Yan mengatakan China akan meningkatkan impor dari negara-negara ASEAN untuk menyeimbangkan perdagangan kedua pihak.
"Saat ini sebenarnya sudah imbang, bahkan China mengalami surplus pada pertengahan tahun lalu. Namun, kami akan mengambil langkah-langkah aktif untuk memperluas impor dari ASEAN," katanya.
Salah satu bentuk langkah yang aan diambil China adalah meningkatkan fasilitas perdagangan seperti masalah kepabeanan serta pemeriksaan kualitas produk yang diperjualbelikan.
China-ASEAN Expo atau CAEXPO yang kesepuluh akan dihadiri pula oleh Menteri Perdagangan RI Gita Wiryawan dan Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Imron Cotan.
Pada CAEXPO 2013, Filipina menjadi negara kehormatan dan Yogyakarta tampil sebagai "City of Charm".
Pewarta: Rini Utami
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
