Melindungi warisan tak terpisahkan dari melindungi penduduk, sebab warisan melestarikan identitas dan nilai-nilai bangsa
Paris (ANTARA News) - Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova mendesak semua pihak yang terlibat dalam konflik di Suriah agar memelihara warisan budaya di negeri itu dan melakukan tindakan yang perlu untuk mencegah kerusakan lebih jauh.

"UNESCO bertekad menggunakan keahliannya dan jaringannya untuk membantu rakyat Suriah memelihara warisan budaya mereka yang luar biasa," kata Direktur Jenderal itu, Kamis (29/8).

"Saya mendesak semua pihak agar melakukan semua langkah pencegahan guna menghentikan kerusakan pada warisan budaya Suriah, yang meliputi beberapa warisan yang paling berharga di dunia," kata Bukova.

Seruan tersebut disampaikan setelah pertemuan para ahli pada Kamis di Markas UNESCO di Paris. Di sana mereka meneliti rencana aksi yang bertujuan mencegah kerusakan lebih jauh dan memperbaiki kerusakan jika dan saat memungkinkan, demikian laporan Xinhua.

Pertemuan itu dipimpin oleh Bukova dan dihadiri oleh Lakhdar Brahimi --Wakil Khusus Gabungan PBB-Liga Arab, Stegano de Caro --Direktur Jenderal Pusat Internasional bagi Studi Pemeliharaan dan Pemulihan Harta Budaya (ICCROM), Hanna Pennock --Direktur Jenderal Sementara Dewan Museum Internasional (ICOM, dan Pihlippe Allard --Direktur Jenderal Dewan Internasional mengenai Monumen dan Lokasi (ICOMOS).

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh wakil Interpol -- organisasi terbesar polisi internasional, para ahli dari Organisasi Adat Istiadat Dunia (WCO), Uni Eropa dan UNESCO sendiri.

Mereka mensahkan aksi yang berlanjut UNESCO untuk meningkatkan kesadaran dan berbagi informasi mengenai status warisan budaya di Suriah, terutama enam lokasi Warisan Dunia di negara Arab tersebut, lokasi penting arkeologi, dan warisan yang bisa dipindahkan, termasuk koleksi museum serta lain-lain.

"Tak ada kebudayaan tanpa manusia; dan tak masyarakat tanpa kebudayaan," kata Bokova saat penutupan pertemuan itu.


Penerjemah: Chaidar Abdullah

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013