Revitalisasi itu diusahakan tidak menjadi beban para pedagang, yang pada umumnya adalah pengusaha kecil. Untuk itu, harus dicari cara terbaik yang menguntungkan pedagang lama dalam pelaksanaan revitalisasi,"
Sampit (ANTARA News) - Pelaku usaha di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah diingatkan untuk mempersiapkan diri menghadapi era pasar bebas ASEAN yang dimulai 2015.

"Karena pasar bebas ASEAN akan dimulai 2015 dan kita semua harus siap. Nanti kita tidak bisa menghalangi kalau ada barang dari Thailand dan negara lainnya masuk ke pasar kita. Pedagang sudah harus siap dari sekarang," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pengelola Pasar Kabupaten Kotim, Mudjiono di Sampit, Sabtu.

Ketatnya persaingan ketika keran pasar bebas dibuka, menurutnya, merupakan hal yang tidak bisa dibendung. Yang harus dilakukan adalah mempersiapkan diri menghadap persaingan tersebut dengan meningkatkan kualitas sehingga tidak kalah bersaing meski digempur pelaku usaha maupun produk dari luar negeri.

Mulai tahun ini Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kotawaringin Timur akan lebih serius merevitalisasi pasar-pasar tradisional. Ini merupakan salah satu langkah agar pasar tradisional tidak tergerus dengan pemberlakukan pasar bebas ASEAN.

"Kami mengantisipasi dengan merevitalisasi pasar-pasar tradisional yang ada supaya menjadi pasar yang enak dan nyaman. Agar konsumen tidak sepenuhnya lari ke pasar modern maupun mal yang akan hadir di Sampit. Kami juga mengantisipasi diberlakukannya masyarakat ekonomi ASEAN (MEA)," tambah Mudjiono.

Ia mengatakan, pasar tunggal ASEAN menjadi kenyataan pada akhir Desember 2015. Pada saat itu, organisasi yang beranggotakan 10 negara, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Kamboja, Laos, dan Myanmar, memasuki babak baru yang sudah lama direncanakan, yakni MEA.

Dalam konteks MEA, pasar di seluruh Indonesia, tidak terkecuali di Kotim akan dibanjiri produk dan jasa dari negara-negara anggota ASEAN. Sebaliknya, pasar-pasar Indonesia pun harus siap mengisi produk dan jasa di pasar negara-negara ASEAN.

"Pedagang lokal di Sampit harus mempersiapkan diri. Makanya dari sekarang, saya berikan penjelasan ke para pedagang," tandasnya.

Menurut Mudjiono, revitalisasi pasar tradisional dengan bangunan yang lebih bagus dan nyaman, merupakan suatu keharusan. Pasar tradisional mesti ditata agar jauh lebih bagus dan mampu mengikuti kondisi pusat perbelanjaan modern.

"Revitalisasi itu diusahakan tidak menjadi beban para pedagang, yang pada umumnya adalah pengusaha kecil. Untuk itu, harus dicari cara terbaik yang menguntungkan pedagang lama dalam pelaksanaan revitalisasi," paparnya.

Revitalisasi pasar-pasar tradisional itu akan diupayakan melalui dana APBD Kabupaten Kotim didukung dana alokasi khusus dari pemerintah pusat. Pihaknya juga akan menjajaki kemungkinan kerjasama dengan pihak ke tiga.

(KR-NJI/S004)

Pewarta: Norjani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013