Jakarta (ANTARA News) - PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku pengelola kompetisi Indonesia Premier League (IPL) menganggap Persiba Bantul telah gagal menggelar pertandingan melawan Persebaya 1927 dan permasalahan ini akan dibawa ke Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.

"Bagi kami Persiba telah gagal menggelar pertandingan. Artinya bisa dikatakan kalah WO," kata CEO PT LPIS Widjajanto di Kantor PSSI Senayan Jakarta.

Sesuai dengan rencana pertandingan antara tuan rumah Persiba Bantul melawan Persebaya 1927 digelar di Stadion Agung Bantul, Yogjakarta, Minggu (1/9). Bahkan, pemain kedua tim sudah berada di lapangan.

Mengingat belum mendapatkan ijin dari Polda Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY), pertandingan yang seharusnya digelar 27 Juni lalu itu batal dilakukan. Saat itu, penundaan pertadingan bersamaan dengan sidang kasus Cebongan.

Jika didasarkan pada regulasi yang ada, akibat tidak bisa menggelar sebuah pertandingan sebuah klub terancam sanksi dari Komdis PSSI dan tim lawan akan mendapatkan kemenangan walk over (WO).

"Tinggal menunggu keputusan dari Komdis saja. Yang jelas kami telah melaporkan apa yang telah terjadi di lapangan," kata Widjajanto menambahkan.

Bagi klub yang turun di kompetisi IPL, WO bisa dikatakan sebagai hal yang biasa. Persiba Bantul merupakan klub ketujuh yang pernah mengalami kekalahan WO.

Sebelumnya ada enam klub yang pernah mengalami kekalahan WO yaitu Persibo Bojonegoro sebanyak sembilan kali, Persija Jakarta tiga kali, Persema Malang dua kali. Arema, Persepar dan Persebaya 1927 masing-masing satu kali.

Dampaknya keenam klub ini mendapatkan sanksi tegas dari Komdis PSSI mulai diskualifikasi, sanksi denda antara Rp100 juta hingga Rp150 juta serta pengurangan poin sesuai dengan kekalahan WO yang ada.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013