... takkan mentolerir serangan gas dan pembunuhan perempuan serta anak-anak... "
Jerusalem (ANTARA News) - Presiden Israel, Shimon Peres, Senin, mengatakan ia merasa yakin Amerika Serikat akan menanggapi dugaan serangan senjata kimia di Suriah, yang dikatakan pegiat menewaskan lebih dari 1.300 orang.

"Saya yakin presiden (AS) takkan mentolerir serangan gas dan pembunuhan perempuan serta anak-anak," kata Peres kepada Radio Tentara di dalam satu wawancara pada Senin pagi.

"Ini adalah masalah global. Situasi saat ini takkan tetap sama. Saya tak memiliki keraguan mengenai sikap operatif dan moral Presiden Obama. Saya menyarankan kita bersabar. Saya yakin Amerika Serikat akan menanggapi," katanya.

Peres juga membantah kecaman mengenai keraguan Obama. Ia mengatakan, "Mempertimbangkan bagaimana untuk bertindak selanjutnya tidak sama dengan gagap."

Peres juga mengatakan ia percaya pada Obama mengenai semua yang mempengaruhi Israel.

Pada Senin, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu ,mengulangi pendiriannya membela diri jika diperlukan untuk melakukan itu. Tapi ia mendesak rakyat Israel agar menjalani kehidupan rutin sehari-hari mereka.

Pada Minggu (1/9), militer Israel disiagakan, di tengah kemungkinan serangan AS terhadap Suriah --yang bisa membuat negara Arab itu menembak Israel.

Amerika Serikat telah meningkatkan upaya bagi serangan terhadap pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad sehubungan dengan serangan gas beracun 21 Agustus, tapi sekarang menunggu persetujuan Kongres lebih dulu.

Keputusan Presiden Barack Obama untuk menunda aksi militer guna mencari dukungan Kongres dapat menunda serangan selama setidaknya 10 hari, jika aksi militer itu memang dilaksanakan.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013