Paling tidak Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) bisa menyediakan sekitar 15 juta unit rumah layak huni dengan harga murah. Saat ini kami baru bisa memwnuhi kebutuhan sekitar 200 ribu unit,"
Malang  (ANTARA News) - Rumah sederhana dengan harga yang dipatok sebesar Rp88 juta per unit dipamerkan di Kartini Imperial Building Kota Malang mulai 3-7 September 2013.

Staf Ahli Menteri Perumahan Rakyat Bidang Ekonomi dan Keuangan I Nyoman Suwade di Malang, Selasa, mengatakan ketersediaan rumah layak huni dengan harga terjangkau, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) terus dikebut.

"Paling tidak Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) bisa menyediakan sekitar 15 juta unit rumah layak huni dengan harga murah. Saat ini kami baru bisa memwnuhi kebutuhan sekitar 200 ribu unit," katanya.

Untuk mewujudkan ketersediaan rumah murah tersebut, pihaknya berharap adanya kerja sama dengan sejumlah pihak terkait, seperti Pemerintah Daerah dengan memberikan kemudahan perizinan dan pengembang yang memberikan harga terjangkau tanpa mengurangi kualitas bangunan.

Selain itu, lanjutnya, pihak perbankan juga bisa memberikan bunga kredit yang kompetitif serta membantu pembiayaan sertifikasi rumah bagi MBR. Ada 8 Bank Umum Nasional dan 17 Bank Pembangunan Daerah yang bekerja sama dengan Kemenpera dalam program rumah murah tersebut.

Lebih lanjut I Nyoman Suwade mengatakan suku bunga kredit yang ditetapkan untuk MBR itu sebesar 7,25 persen dengan masa tenor 20 tahun. Harga tunai yang ditetapkan maksimal sebesar Rp88 juta/unit.

Oleh karena itu, melalui pameran rumah murah yang dipusatkan di Kota Malang itu membuahkan terobosan yang inovatif untuk pengembangan rancang bangun perumahan layak huni dengan harga terjangkau.

"Kami berharap pengembang di kota ini bisa bekerja sama mewujudkan impian masyarakat yang berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah sendiri," tegasnya.

Program rumah murah di Kota Malang yang rata-rata bertipe 36 meter persegi itu dikerjakan oleh PT Bulan Terang Utama. Uang muka yang ditetapkan pengembang sebesar 10 persen dari harga jual.

Selain uang muka yang hanya 10 persen, persyaratan lain yang harus dipenuhi calon konsumen untuk mendapatkan rumah bersubsidi tersebut adalah belum pernah memiliki rumah sendiri, penghasilan maksimal Rp3,5 juta untuk rumah tapak dan Rp5,5 juta untuk rumah susun.

Harga jual rumah murah bersubsidi tersebut tidak sama antara daerah satu dengan lainnya. Untuk wilayah Sumatera, Sulawesi dan Jawa seharga Rp88 juta. Sedangkan di wilayah Papua dan Papua Barat seharga Rp145 juta.

Sementara di NTB, NTT, Maluku, Kalimantan, Jabodetabek, batam, Bintan, Karimun dan Bali seharga Rp95 juta.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013