Menurut ahli psikiatri geriatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr. dr. Martina WS Nasrun, perbedaan antara gejala alzheimer dan sekedar lupa biasa adalah pada pengaruh dari "lupa" itu sendiri.
"Kalau lupa biasa, lupa-nya itu tidak akan mempengaruhi aktivitas sehari-hari dia, sebaliknya, lupa-nya penderita alzheimer dapat mempengaruhi kehidupannya karena hilangnya fungsi kognitif otak," kata Dr. dr. Martina di Jakarta, Rabu.
"Lupa biasa" dapat segera pulih setelah diberi petunjuk-petunjuk tertentu, sedangkan penderita alzheimer tidak.
"Penderita alzheimer benar-benar lupa detail dan event, kalau lupa biasa paling hanya lupa detail-nya, tapi ingat event-nya," kata dia.
Alzheimer merupakan salah satu jenis demensia yakni kerusakan otak yang menyebabkan hilangnya fungsi otak secara bertahap dan dapat diderita siapa saja.
Untuk menghindari penyakit yang belum ada obatnya ini, seseorang harus berolah raga rutin, makan makanan sehat, tidur cukup, memiliki manajemen stress yang baik dan memiliki kehidupan sosial yang aktif.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
