Indonesia masih menghadapi rendahnya kualitas kesehatan penduduk serta minimnya kesejahteraan petani, nelayan dan peternak.
Jakarta (ANTARA News) - Memasuki usia yang ke 50 tahun, Institut Pertanian Bogor (IPB) mendesak Pemerintah untuk mengutamakan dan serius membenahi pertanian.

"IPB merasakan pembangunan pertanian belum optimal dilaksanakan. Hal itu ditandai dengan masih rendahnya produksi pertanian dalam negeri dibandingkan kebutuhan pangan nasional," kata Rektor IPB Prof Dr Herry Suhardiyanto pada saat membuka IPBAgrifutureEXPO 2013 dalam rangka Dies Natalis ke-50, di Kampus IPB Baranangsiang, Bogor, Kamis.

Herry dalam keterangan tertulis IPB menyatakan masih tingginya ketergantungan terhadap impor pertanian serta sistem tata niaga pertanian yang tidak sehat yang berdampak pada kelangkaan dan tingginya harga di dalam negeri.

Indonesia dikatakannya juga masih menghadapi rendahnya kualitas kesehatan penduduk serta minimnya kesejahteraan petani, nelayan dan peternak.

Demikian pula kerusakan lingkungan semakin meluas karena eksploitasi yang berlebihan. Sementara itu, pada 2050, diprediksi penduduk Indonesia dan dunia semakin besar yang diperkirakan mencapai 9 miliar. Kebutuhan pangan akan dua kali lipat produksi saat ini.

"Masalah-masalah dan tantangan tersebut sesungguhnya dapat diatasi dengan keseriusan pemerintah untuk mengutamakan sektor pertanian secara tuntas dan konsisten di semua level," urai Herry Suhardiyanto.

Ditambahkannya perlunya kesamaan visi dan kerja bersama dari semua sektor seperti sektor industri, keuangan, tenaga kerja, teknologi hingga politik. Menurut Rektor IPB, setidaknya ada 5 langkah yang harus diperhatikan dalam implementasi pengarusutamaan pertanian.

Pertama pengembangan komoditas pertanian berbasis sumber pangan seperti jagung, kedelai, padi. Kedua memperkuat pengembangan industri berbasis kawasan dari hulu ke hilir yang terintegrasi. Ketiga mengoptimalkan dan mengeksplarasi kekayaan laut secara bijaksana dengan penerapan iptek serta penanganan pasca panen secara baik.

Keempat penguatan pengembangan bioenergi dan energi terbarukan secara terpadu. Dan kelima penguatan kebijakan dan regulasi pertanian yang komprehensif, progresif dan konsisten.

Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013