Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Keuangan mencatat realisasi belanja negara per 30 Agustus 2013 mencapai Rp945,8 triliun atau 54,8 persen dari pagu dalam APBN-Perubahan Rp1.726,2 triliun.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang diterima di Jakarta, Kamis, realisasi tersebut berasal dari belanja pemerintah pusat Rp615,6triliun atau 51,4 persen dari pagu Rp1.196,8 triliun dan transfer ke daerah Rp330,1 triliun atau 62,4 persen dari pagu Rp529,4 triliun.

Realisasi belanja pegawai tercatat mencapai Rp152,6 triliun atau 65,5 persen dari pagu Rp233 triliun, sedangkan realisasi belanja barang masih relatif rendah yaitu baru Rp70 triliun atau 33,9 persen dari pagu Rp206,5 triliun.

Realisasi belanja modal juga tercatat rendah hingga akhir Agustus dan baru mencapai Rp60,6 triliun atau 31,4 persen dari pagu sebesar Rp192,6 triliun. Kemudian realisasi belanja subsidi energi telah mencapai 194,6 triliun atau 64,9 persen dari pagu Rp299,8 triliun.

Belanja subsidi tersebut mencakup subsidi BBM yang telah mencapai Rp132,4 triliun atau 66,3 persen dari pagu Rp199,9 triliun dan subsidi listrik Rp62,2 triliun atau 62,2 persen dari pagu Rp100 triliun.

Sementara realisasi pendapatan negara dan hibah mencapai Rp844,9 triliun atau 56,3 persen dari target sebesar Rp1.502 triliun, yang mencakup penerimaan dalam negeri Rp843,6 triliun atau 56,3 persen dari target Rp1.497,5 triliun dan hibah Rp1,3 triliun atau 28,2 persen dari target Rp4,5 triliun.

Penerimaan perpajakan telah mencapai Rp628,4 triliun atau 57,1 persen dari target dalam APBN-Perubahan Rp1.184,4 triliun dan penerimaan negara bukan pajak mencapai Rp186,3 triliun atau 53,4 persen dari target Rp349,2 triliun.

Sedangkan, realisasi pajak dalam negeri mencapai Rp628,4 triliun atau 57,1 persen dari target Rp1.099,9 triliun dan pajak perdagangan internasional telah mencapai Rp28,9 triliun atau 59,8 persen dari target Rp48,4 triliun.

Dengan demikian, defisit anggaran hingga 30 Agustus 2013 sebesar Rp100,8 triliun atau 45 persen dari target Rp224,2 triliun.

Sementara pembiayaan dalam negeri telah mencapai Rp167,3 triliun atau 69,4 persen dari target Rp241,1 triliun dan pembiayaan luar negeri Rp19,1 triliun atau 113 persen dari target Rp16,9 triliun.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013