Chengdu (ANTARA News) - Panda betina raksana yang berusia delapan-belas tahun, Jiaozi, melahirkan tiga anak di Provinsi Sichuan, China Barat-daya, pada Agustus, tapi hanya satu yang bertahan hidup, kata pusat pengembang-biakan panda, Kamis.

Seorang peneliti di Pengembang-biakan Panda Raksasa, Pusat Penelitian Chengdu, mengatakan Jiaozi melahirkan anak pertama pada pukul 15.50 waktu setempat pada 19 Agustus, tapi anaknya mati. Anak kedua dilahirkan dalam keadaan hidup pada pukul 16.20, lalu Jiaozi melahirkan anak ketiga, tapi sudah mati, pada 21 Agustus.

Anak panda yang bertahan hidup adalah betina dengan berat 96 gram. Anak panda tersebut kini dirawat oleh staf sebab anak panda itu tidak sehat dan induknya tak bisa menghasilkan susu.

"Panda raksasa seringkali melahirkan satu anak atau kembar. Fenomena kembar tiga jarang terjadi, terutama dalam usia setua seperti Jiaozi," kata Hou Rong, Wakil Direktur di pusat tersebut, sebagaimana dilaporkan Xinhua.

Jiaozi dalam usia 18 sama dengan seorang perempuan yang berumur 50 tahun.

Hou mengatakan Jiaozi terserang demam dan nafsu makannya buruk, setelah ia melahirkan ketiga anaknya, dan mulanya ada kekhawatiran panda betina raksasa itu tak bisa bertahan. Namun, ia sudah terlepas dari bahaya.

Pengalaman Jiaozi, mulai dari hamil sampai melahirkan, memberi pusat tersebut informasi sangat berharga mengenai kelahiran anak panda kembar tiga, kata Hou.

Jiaozi, yang dilahirkan pada 1995, telah melahirkan 10 anak dan tujuh hidup.

Satu panda raksasa yang diberi nama Yongba melahirkan anak kembar tiga dalam usia 16 tahun pada 1999, tapi hanya satu yang bertahan hidup. Pada 1967, satu lagi panda betina di Kebun Binatang Shanghai melahirkan tiga anak tapi satu hidup.

Panda raksasa adalah salah satu spesies yang paling terancam punah di dunia. Sebanyak 1.600 panda raksasa hidup di alam liar, kebanyakan di pegunungan di Sichuan, sementara lebih dari 300 panda hidup di tempat penangkaran.
(C003)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013