Pandan, Sumut (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, menilai terowongan "Batu Lubang" di Kecamatan Sitahuis berpotensi menjadi objek wisata sejarah karena menyimpan banyak catatan kejadian penting dan menarik.

"Terowongan batu yang menuju gerbang kota Sibolga itu dikerjakan sekitar tahun 1930 oleh pekerja pribumi melalui kerja paksa pada masa penjajahan Belanda. Ini merupakan peninggalan sejarah berharga yang perlu dijaga," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Tapanuli Tengah, Iwan Sinaga di Pandan, Kamis.

Ia mengatakan keindahan alam di kawasan Batu Lubang yang di atasnya terdapat air terjun itu, cukup tepat dijadikan sebagai situs sejarah, sekaligus dapat dimanfaatkan untuk objek wisata guna mendukung pengembangan potensi pariwisata di daerah tersebut.

Menurut dia, proses pengerjaan dua lubang masing-masing dengan panjang sekitar 20 dan 10 meter menuju gerbang kota Sibolga itu menyimpan berbagai catatan kejadian unik, sehingga diperkirakan mampu menarik minat pengunjung lokal maupun wisatawan mancanegara.

Untuk mendukung pengembangan potensi pariwisata, lanjut Iwan, pemerintah pusat akan segera merealisasikan pembangunan proyek jalan layang Batu Lubang di Desa Bonandolok, Kecamatan Sitahuis tersebut.

"Pembangunan infrastruktur jalan layang di kawasan Batu Lubang diperkirakan bisa terealisasi pada APBN 2014," katanya.

Pewarta: Juraidi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013