Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Komunikasi dan Informatika menjamin kelancaran telekomunikasi pada saat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (KTT APEC) 2013 pada 1-8 Oktober mendatang.

"Dalam acara itu (KTT APEC) tidak akan ada gangguan (telekomunikasi) papun, dan kalau pun terjadi maka akan segera dilakukan koordinasi dan disampaikan kepada publik," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Gatot Dewa Broto di Jakarta, Jumat.

Gatot menjelaskan kementeriannya sudah sejak lama mempersiapkan kelancaran telekomunikasi dalam KTT APEC tersebut. Dia mencontohkan Kemenkominfo terpaksa mematikan beberapa "Base Transceiver Station" (BTS) salah satu perusahaan telekomunikasi karena ada penataan sistem 3G sehingga harus migrasi ke blok frekuensi lain.

"Manajemen perusaahan tersebut sangat kooperatif, sehingga sekitar 20 BTS dimigrasikan ke daerah lain," ujarnya.

Gatot juga membantah kerumitan prosedur penyelenggaraan KTT APEC karena diikuti lebih banyak negara dibandingkan acara sebelumnya tahun 2012.

Selain itu, menurut dia, dalam KTT APEC 2013 bukan merupakan ajang tunggal namun terdapat beberapa kegiatan didalamnya seperti APEC Leaders dan APEC Business Advisory Council (ABAC).

"Masalah keamanan juga menjadi hal yang dinilai media bahwa penyelenggaraan KTT APEC lebih rumit," ujarnya.

Gatot mengatakan sosialisasi penyelenggaraan KTT APEC 2013 kepada masyarakat Bali perlu diintensifkan karena jangan sampai kepentingan masyarakat terganggu.

Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama ekonomi Asia-Pasifik (KTT APEC) 2013 akan diselenggarakan di Bali dari 1-8 Oktober mendatang. Tema besar yang diusung Indonesia dalam pertemuan APEC 2013 adalah "Resilient Asia Pacific, Engine of Global Growth".

Isu ketahanan ekonomi dan mesin pertumbuhan global yang akan menjadi pembahasan utama dan tema penyelenggaraan APEC pada 2013.

Selain dihadiri 21 pemimpin negara yang tergabung dalam APEC, perhelatan ini diperkirakan akan dihadiri 5.000 delegasi dan media dari berbagai negara.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013