Yang sering terjadi itu adalah banyak PNS minta pindah karena alasan mengikuti suami.
Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, akan memprioritaskan putra daerah untuk ditempatkan di daerah asal mereka agar betah dalam menjalankan tugas.

"Misalnya SD di Kecamatan Antang Kalang membutuhkan guru, maka nanti kalau dalam tes CPNS Kotim ada peserta yang lulus itu berasal dari Antang Kalang, maka dia diproritaskan untuk ditempat di SD tersebut. Begitu juga petugas kesehatan dan lainnya," kata Sekretaris Daerah Kotim, Putu Sudarsana, di Sampit, Minggu.

Kebijakan itu dilakukan untuk mempercepat pemerataan pegawai, khususnya guru dan tenaga kesehatan di Kotim.

Hingga saat ini desa-desa di pedalaman Kotim masih sangat kekurangan tenaga kesehatan, sementara kuota penerimaan calon pegawai negeri sipil tiap tahunnya terbatas.

Selama ini upaya pemerataan pegawai sering menemui kendala klasik yakni banyak pegawai yang tidak betah bertugas di pedalaman.

Umumnya mereka hanya bertahan beberapa tahun, kemudian minta dimutasi ke kawasan kota atau dekat kota. Bahkan, tidak jarang CPNS yang mundur ketika mengetahui ditugaskan ke pedalaman.

"Yang sering terjadi itu adalah banyak PNS minta pindah karena alasan mengikuti suami. Sebagai pembina kepegawaian, kepala daerah tentu tidak bisa mengabaikan masalah harmonisasi keluarga pegawainya karena juga akan berpengaruh terhadap kinerja," jelas Putu.

Fenomena ini diakui cukup ironis karena masalah mutasi pegawai sudah diatur dalam Peraturan Bupati Kotim Nomor 26 tahun 2010. Salah satu penegasannya adalah, pegawai baru diperbolehkan pindah setelah bertugas minimal empat tahun.

Tahun ini, Kotim mendapat kuota CPNS sebanyak 50 formasi, terdiri atas 32 formasi guru kelas Sekolah Dasar (SD) dan 18 formasi guru produktif untuk Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN). Tes tertulis akan dilaksanakan pada 3 November.

Pewarta: Norjani
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013