Bogor (ANTARA News) - Laboratorium Pusat Studi Biofarmaka  IPB sedang mengembangkan Sistem Informasi Indonesia Jamu Herb (SIIJAH) yang akan menjadi pusat data ramuan-ramuan jamu dari berbagai daerah di Tanah Air.

"Sementara ini, sistem SIIJAH yang berbasis website masih dikembangkan secara internal untuk disiapkan lebih optimal," kata  Kepala Laboratorium Pusat Studi Biofarmaka Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat IPB Rudi Heryanto, S.Si, M.Si  kepada Antara di Bogor, Jawa Barat, Senin.

Disela-sela lokakarya "Jamu Informatics" dalam rangkaian Dies Natalis IPB ke-50 dan Dies Natalis Pusat Studi Biofarmaka (PSB) LPPM-IPB ke-15, ia menjelaskan bahwa melalui sistem tersebut, pihaknya juga memperluas basis penelitian mengenai jamu, yang selama ini lebih dikenal hanya dalam ranah farmasi saja.

Menurut dia, dalam sistem SIIJAH itu, bidang keilmuan yang terlibat kini menjadi lebih luas, yakni dengan masuknya ilmu statistik serta ilmu komputer.

Ia menjelaskan bahwa dengan kolaborasi dengan ilmu tambahan itu, maka PSB terus mengembangkan ide baru bagaimana formula jamu yang berbasis tumbuhan herbal di Indonesia dengan standar-standar ilmu pengetahuan dan teknologi yang ilmiah.

Dikemukakannya bahwa dengan bantuan ilmu statistik dan komputer, maka bisa dibuat sebuah model yang juga membantu dan memudahkan untuk menemukan formula khasiat jamu.

Ia memberi contoh, dalam penelitian untuk menemukan jamu dengan khasiat anti-diabetes, bisa digali dari puluhan tumbuhan herbal yang punya khasiat untuk penyakit tersebut.

"Nah, dengan bantuan ilmu statistik dan komputer itu, maka sekian banyak formula yang ada kemudian bisa diketahui dari formula mana yang punya khasiat paling baik," katanya.

Pewarta: Andi Jauhari
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013