Saya mendingan jualan yang lain saja. Kalau enggak jualan saya enggak dapat uang,"
Jakarta (ANTARA News) - Langkanya tahu dan tempe di Jakarta, tidak hanya berpengaruh pada pembeli saja namun juga para penjual.

Salah satu penjual di Pasar Gondangdia, Ahmad menyebutkan bahwa dia terpaksa berjualan barang lain karena pengrajin tahu dan tempe tidak berproduksi.

"Saya terpaksa jual yang lain," kata Ahmad saat dihubungi, Senin.

Dia menjelaskan bahwa agar dirinya tetap berjualan, dia kini berjualan barang lain seperti sayur-sayuran dan bahan makanan lainnya.

Ahmad yang sudah berjualan tahu sejak lama tersebut menyebutkan tidak ikut melakukan demo seperti beberapa kawan lainnya karena harga bahan baku tahu dan tempe yang meroket.

"Saya mendingan jualan yang lain saja. Kalau enggak jualan saya enggak dapat uang," katanya.

Lain lagi dengan Usman yang berjualan di Pasar Rawa Lumbu yang ikut mogok berjualan karena merasa solidaritas dengan pedagang tahu dan produsen tahu lainnya.

"Sampai Rabu enggak jualan tahu atau tempe," katanya.

Karena itu, dia sudah memberikan peringatan kepada pelanggannya pada Sabtu dan Minggu lalu bahwa selama tiga hari dirinya tidak akan berjualan.

"Padahal banyak yang cari, karena gampang diolah," katanya.

Sebelumnya, mulai hari ini, produsen tahu dan tempe melakukan mogok karena harga kedelai yang meroket tinggi hingga mencapai angka Rp10 ribu per kilo. 

Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013