New Delhi (ANTARA News) - Empat pria dinyatakan terbukti bersalah, Selasa ini, atas kejahatan pemerkosaan seorang gadis di sebuah bus di ibukota India tahun lalu.  Mereka juga terbukti membunuh.

Reuters melaporkan keputusan ini menjadi penutup bagi sebuah kasus kejahatan yang memicu demonstrasi luas dan seruan perlindungan perempuan di seluruh India beberapa bulan lalu.

Pembacaan vonis hukuman akan dilakukan Rabu esok dan keempatnya terancam dihukum gantung atas tuduhan pembunuhan, kata V. K. Anand, pengacara salah seorang terdakwa.

Keempat terdakwa telah menyatakan tidak bersalah. "Keempatnya dituduh bertanggungjawab untuk semua dakwaan," kata Anand seperti dikutip Reuters.

Hukum India melarang menyebutkan nama korban pemerkosaan, namun media massa India menyebut korban dengan "Nirbhaya" yang berarti "si tanpa takut".

Gadis ini adalah calon ahli fisioterapis dari sebuah keluarga kelas menengah India yang bekerja di satu call centre.

Vonis ini menutup peradilan selama tujuh bulan yang kadang diselenggarakan secara tertutup.  Terdakwa kelima kemudian bunuh diri di dalam bui.

Kasus tersebut menandai reputasi buruk India sebagai tempat yang tak aman untuk kaum perempuan, bahkan setelah parlemen meluluskan UU anti kejahatan seksual.

Kasus Nirbhaya beresonansi kepada ribuan kaum urban India yang turun ke jalan menyampaikan protes menyusul serangan seksual itu.

Jalan hidupnya dengan menempuh pendidikan tinggi menggambarkan aspirasi jutaan perempuan muda di negara berpenduduk terbesar kedua di dunia tersebut.

Tukang bersih bus Akshay Kumar Singh, instruktur senam Vinay Sharma, penjual buah-buahan Pawan Gupta, dan pengangguran Mukesh Singh terbukti bersalah menjebak perempuan itu dan teman prianya ke dalam bus 16 Desember malam tahun lalu ketika pasangan ini hendak pulang usai menonton film di satu mal di Delhi bagian selatan.

Begitu bus keluar kota Delhi, para lelaki ini memperkosa berulang kali dan menyiksa perempuan berusia 23 tahun itu dengan batang besi sebelum kemudian mencampakkan dia dan teman prianya ke jalan dalam keadaan telanjang dan ketakutan.

Perempuan ini meninggal dunia di satu rumah sakit di Singapura  dua minggu kemudian karena luka dalam, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013