Anda tak bisa memenangi pemilihan Presiden IOC hanya dari dukungan satu orang dan Anda tahu kan anggota-anggota IOC itu adalah pribadi-pribadi yang sangat kuat"
Buenos Aires (ANTARA News) - Bos baru Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach dengan dingin menepis tuduhan bahwa dia berutang janji kepada anggota IOC dari Kuwait, Sheikh Ahmed al-Sabah.

Lelaki Jerman berusia 59 tahun yang menyisihkan lima pesaingnya pada putaran kedua dengan 49 suara tersebut, dituduh pesaingnya dari Swiss Denis Oswald memiliki hubungan bisnis dengan Kuwait.

Persahabatan Bach dengan Sheikh dikecam sebuah koran Argentina pekan lalu lewat gambar kartun pada halaman muka koran itu yang memperlihatkan Sheikh mengenakan T-shirt bergambar Bach.

Selama proses pemilihan lalu, Bach berulang kali mengatakan tak berjanji kepada satu pun anggota IOC sehingga tak harus mengawali jabatannya dengan merasa berutang pada siapa pun.

"Pada presentasi saya kepada para anggota IOC Juli lalu di Lausanne saya adalah kandidat yang membuat pernyataan jelas kepada mereka bahwa saya tidak membuat satu pun janji," kata Bach menjawab pertanyaan mengenai kedekatannya dengan Sheikh, seperti dikutip AFP.

"Pada semua perbincangan saya itu tidak ada satu pun janji yang diutarakan. Ini membuat saya, ketika mulai bekerja di Lausanne Selasa nanti, mengawali dengan lembaran kertas kosong sehingga tidak ada formulir komitmen untuk siapa pun."

Dia mengaku tak tahu pasti apakah taktik itu akan berhasil atau tidak.

"Saya sangat tidak yakin bagaimana dan apakah itu akan berhasil karena Anda tahu dalam kampanye ini ada banyak janji (dari kandidat lain) mengenai banyak hal.

"Saat ini saya lebih berbahagia karena para anggota mengingat sumpah saya tersebut. Saya telah katakan bahwa saya tak akan adil kepada mereka jika menjanjikan apa-apa secara tidak transparan.  Jelasnya para anggota menghargai ini dan untuk itu saya sangat senang."

Sebagai presiden NOC Jerman, Bach adalah anggota Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC) yang diketuai Sheikh.  Namun dia menegaskan tak tergantung kepada Kuwait.

"Anda tak bisa memenangi pemilihan Presiden IOC hanya dari dukungan satu orang dan Anda tahu kan anggota-anggota IOC itu adalah pribadi-pribadi yang sangat kuat."

Bach, yang menjadi anggota IOC sejak 1991, mengaku tak akan pernah melupakan momen pendahulunya Jacques Rogge mengumumkan hasil pemilihan.

Bach adalah peraih medali emas Olimpiade pertama yang menduduki jabatan presiden IOC. Dia peraih emas cabang anggar floret pada Olimpiade 1976 untuk Jerman Barat.

"Hal menarik adalah saya sama sekali tak ingat momen saat saya meraih medali emas di Montreal. Saya hanya benar-benar menyadari telah memenangi medali itu saat pulang ke kampung halaman saya di mana jalan-jalan dijejeri orang-orang."

"Yang ini (pengumuman pemenang pencalonan Presiden IOC) langsung ke hati saya dan saya bisa menikmati momen-momen yang luar biasa emosional ini. Sekarang saya harus mencoba dan mengendalikan diri."

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013