Labuan Bajo, NTT, 14 September 2013 (ANTARA) -- Puncak acara Sail Komodo 2013, secara resmi dibuka Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, pada 14 September 2013.  Acara didahului dengan Sailing Pass 21 kapal perang (KRI), 7 kapal pemerintah dan yacht rally dari 17 negara serta parade 5 kapal besar. Acara pembukaan juga dimeriahkan  atraksi terjun payung 54 penerjun serta Heli Water Jump.  Presiden didampingi beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II di mana sebelumnya mengunjungi Pulau Komodo pada 13 September 2013. 

     Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo selaku Ketua Panitia Pelaksana Tingkat Pusat Sail Komodo 2013 menjelaskan, penyelenggaraan Sail Komodo 2013 merupakan Sail ke-5 kalinya sejak 2009. Event internasional ini dimulai dengan penyelenggaraan Sail Bunaken 2009, Sail Banda 2010, Sail Wakatobi - Belitong 2011, dan Sail Morotai 2012.  Seperti halnya kegiatan Sail sebelumnya, Sail Komodo merupakan event internasional tahunan yang diikuti peserta dari berbagai negara. Selain Indonesia, negara lain yang akan terlibat adalah Malaysia, Australia, Belanda, Thailand, Philipina, AS, dan sebagainya. “Sail Komodo 2013 merupakan event internasional yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian daerah terutama melalui sektor pariwisata bahari. Event ini menjadi momentum untuk memajukan wisata bahari di tanah air menjadi destinasi utama wisata dunia,” tegasnya.

     Sharif menegaskan, penyelenggaraan event internasional Sail Komodo 2013 seperti juga kegiatan Sail sebelumnya, dilakukan pemerintah dalam rangka pelaksanaan pembangunan serta kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan. Kegiatan Sail juga menjadi model percepatan pembangunan daerah kepulauan dan daerah terpencil. Sail Komodo juga sangat efektif untuk mempromosikan wilayah NTT dan sekitarnya sebagai tujuan wisata nasional dan internasional. Apalagi Taman Nasional Komodo merupakan salah satu Situs Warisan Dunia sehingga pemerintah sudah semestinya melestarikan, mengembangkan, serta mempromosikan Taman Nasional Komodo. “Kegiatan Sail Komodo 2013 merupakan salah satu upaya mempromosikan Taman Nasional Komodo sebagai kawasan konservasi perairan dalam rangka mengembangkan ekonomi kelautan. Untuk itu tema Sail Komodo 2013 kali ini adalah “Sail Komodo 2013: Jembatan Emas Menuju Nusa Tenggara Timur menjadi Destinasi Utama Pariwisata Dunia”, jelasnya.

     Sail Komodo 2013 diselenggarakan pemerintah dengan beberapa tujuan strategis. Pertama, event ini sebagai model percepatan pembangunan daerah kepulauan dan daerah terpencil. Kedua, Sail Komodo dapat menggalang keterpaduan dan sinergi program lintas kementerian/lembaga baik di pusat maupun di daerah serta partisipasi swasta dalam pembangunan kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan. Ketiga, event ini mampu menambah lokasi dan kegiatan sebagai tujuan wisata nasional dan internasional. Keempat,  melalui event Sail sebagai media untuk mengukuhkan kembali kejayaan bangsa Indonesia sebagai bangsa bahari. “Tujuan lainnya, event Sail Komodo dapat mengembangkan rute pelayaran kapal-kapal yacht ke perairan Indonesia yang menarik yachters dunia,” jelasnya.


     Kegiatan 

     Ada beberapa kegiatan dalam pelaksanaan Sail Komodo 2013. Kegiatan utama Sail Komodo mencakup antara lain Upacara Bendera Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI Ke-68 di salah satu pulau terluar, Bhakti Sosial dan Pelayanan Kesehatan. Event ini juga diikuti beberapa kegiatan Bhakti Kesejahteraan Rakyat Nusantara, Badan Usaha Milik Negara Peduli Komodo, serta kegiatan Lintas Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari/Kapal Pemuda Nusantara. Sail Komodo 2013 juga dimeriahkan Reli Kapal Layar  atau Yacht Rally, Ekspedisi Kapal Riset Internasional dan Ekspedisi Ilmiah Pulau Terluar dan Festival Derawan 2013 serta Olah raga Bahari. “Selain itu juga diadakan  Seminar Nasional dan Internasional mengenai potensi pariwisata, budaya dan alam serta seminar yang membahas mengenai wawasan kebangsaan dan Bela Negara serta pameran potensi daerah,” paparnya.

     Sharif menjelaskan, untuk kegiatan reli kapal layar  atau yacht rally, melibatkan tiga operator yacht yaitu Sail Indonesia, Back to Down Under Rally, dan Darwin Ambon Yacht Race. Ketiga operator reli kapal layar mengerahkan yachters dari berbagai negara dengan rute masing-masing, yang flag off-nya telah dilaksanakan di Kupang, NTT pada 4 Agustus 2013. Adapun para peserta Sail Komodo telah menyelesaikan pelayaran dari Darwin menuju Kupang, NTT. Para peserta akan dibagi dalam dua jalur, yakni jalur utara dan selatan. Jalur utara meliputi Kupang–Wini di Timor Tengah Utara–Atapupu di Kabupaten Belu, menuju Kalabahi, Kabupaten Alor, kemudian Lewoleba–Lembata, Larantuka di Flores Timur, lalu ke Maumere di Kabupaten Sikka, dan berakhir di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Sedangkan rute jalur selatan melintasi Ba'a di Kabupaten Rote Ndao, lalu menjuju Sabu Raijua, kemudian ke Sumba, dan berakhir di Labuan Bajo. “Event ini sangat berdampak positif terhadap perkembangan pariwisata dan ekonomi di NTT. Terutama melalui jumlah wisatawan yang datang ke NTT akan bertambah setiap tahun," katanya.

     Untuk menunjang seluruh kegiatan Sail Komodo, semua kementerian/lembaga yang menjadi anggota panitia mengalokasikan anggaran sesuai dengan kegiatannya masing-masing. Sedangkan Pemerintah Daerah berperan dalam memobilisasi semua sumber daya daerah, baik itu dari APBD maupun keterlibatan sektor swasta. Seperti halnya pada pelaksanaan Sail sebelumnya, kegiatan Sail Komodo 2013 ini tidak hanya sebatas pada acara event semata yang akan habis setelah kegiatan ini selesai. Lebih dari itu, Sail Komodo dapat menjadi stimulan bagi pemberdayakan masyarakat dalam pembangunan daerahnya. “Event internasional Sail Komodo 2013 terbukti memberi dampak positif bagi perekonomian rakyat. Bahkan event ini secara langsung menjadi stimulan tumbuhnya sektor formal dan informal seperti hotel, rumah makan hingga home stay yang mendukung perkembangan wisata di NTT," tutupnya.

     Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Anang Noegroho, Plt. Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP. 0811806244)


Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2013