Yogyakarta adalah barometer produk kerajinan yang kaya kreativitas...
Jakarta (ANTARA News) - Kementrian Perindustrian (Kemenperin) menggelar pameran industri kreatif Yogyakarta yang berlangsung selama empat hari 17--20 September di Plasa Pameran Industri Kemenperin.

"Yogyakarta adalah barometer produk kerajinan yang kaya kreativitas dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, oleh sebab itu potensinya harus ditingkatkan sehingga menjadi komoditas perdagangan yang memiliki daya saing tinggi," kata Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM), Euis Saedah, saat membuka pameran di Plasa Pameran Industri Kemenperin, Jakarta, Selasa.

Industri kreatif termasuk dalam IKM yang memiliki peran strategis karena mampu memberi sumbangan pada perekonomian nasional. Melalui pameran tersebut, diharapkan kreativitas produk IKM Yogyakarta dapat terbangun.

Sebanyak 3,9 juta unit IKM pada 2013 mampu menyerap 10,3 juta orang tenaga kerja dan memberikan kontribusi terhadap nilai ekspor sebesar 19,579 juta dolar Amerika Serikat (AS).

"Bahkan nilai IKM mencapai Rp753 triliun atau memiliki kontribusi sebanyak 10 persen dalam pembentukan PDB sektor industri terhadap PDB sektor nasional," kata Euis.

Sayangnya, tambahnya, saat ini IKM dalam kondisi kurang baik akibat kenaikan harga BBM.

"Kenaikan BBM mempengaruhi biaya produksi sekitar satu persen terhadap nilai produksi IKM, untuk itu kami harap seluruh IKM diharapkan selalu melakukan inovasi dan kreativitas agar pengaruh kenaikan BBM tidak terlalu besar terhadap pengembangan IKM," katanya.

Pameran memamerkan berbagai produk unggulan seperti batik, tenun, kulit, kayu, rajut, perak, tembaga, kerajinan wayang, herbal dan aneka makanan. Pameran diikuti oleh 63 perajin IKM se-Yogyakarta.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013