eksploitasi tersebut akan mengganggu ekosistem dan perkembangbiakan hewan-hewan yang hidup di sekitar penambangan sehingga lambat laun sumberdaya alamnya akan habis...
Sukabumi (ANTARA News) - World Wildlife Fund (WWF) Indonesia meminta Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menghentikan penambangan pasir besi yang berdekatan dengan lokasi konservasi penyu Pantai Pangumbahan.

"Penambangan pasir besi di Kecamatan Tegal Buleud, Kabupaten Sukabumi yang lokasinya dekat pantai dan berbatasan dengan tempat konservasi penyu di Pantai Pangumbahan, Kecamatan Ciracap seharusnya dikaji ulang oleh pemerintah setempat," kata Direktur Progam Kelautan WWF Indonesia, Wawan Ridwan kepada Antara, Selasa.

Menurut Wawan, eksploitasi tersebut akan mengganggu ekosistem dan perkembangbiakan hewan-hewan yang hidup di sekitar penambangan sehingga lambat laun sumberdaya alamnya akan habis dan yang merugikan banyak pihak, tetapi yang diuntungkan hanya segelintir orang.

Selain itu, sumberdaya tambang jika terus dieksploitasi akan habis. Ini berbeda dengan pemeliharaan lingkungan seperti konservasi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi untuk menjaga kelestarian penyu hijau yang sudah masuk dalam kategori langka.

Ia mengatakan, seharusnya pemerintah melakukan penelitian jika tambang ini dipaksakan tetapi merusak habitat ikan laut, maka lebih baik menjaga lingkungan sekitar untuk dijadikan tempat ekowisata perairan laut, karena selain bisa menambah pemasukan daerah juga meningkatkan kesejahteraan warga sekitar.

"Daerah perikanan seharusnya diberikan saja ke yang berhak seperti nelayan, jangan sampai di daerah tersebut ada juga eksploitasi yang bisa merusak habitat hewan yang hidup di sekitar lokasi," tambahnya.

Di sisi lain, lokasi konservasi penyu hijau di Kabupaten Sukabumi harus dipertahankan, karena dari hasil penelitian WWF setiap tahunnya populasi penyu hijau terus menurun yang diakibatkan rusaknya habitat mereka.

Jika dibandingkan dengan belasan tahu lalu, penyu hijau yang mendarat di Pantai Pangumbahan untuk bertelur setiap musimnya mencapai belasan ekor, tetapi sekarang beberapa ekor saja.

Dikatakan Wawan, menurunnya populasi penyu hijau ini selain dikarenakan banyaknya predator sehingga tukik tidak bisa tumbuh juga faktor lingkungan yang rusak.

"Maka dari itu, kami mendukung penuh apa yang dilakukan oleh Wali Band yang melakukan adopsi sarang penyu dan tukik untuk melestarikan hewan purba ini," kata Wawan.

Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013