Kita inginnya Bandara Kualanamu diresmikan RI-1 (Presiden),"
Medan (ANTARA News) - Peresmian Bandar Udara Kualanamu oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunggu kepastian penyelesaian pembangunan seluruh bagian infrastruktur udara tersebut.

"Kita inginnya Bandara Kualanamu diresmikan RI-1 (Presiden)," kata Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan dalam diskusi dengan jajaran pers di Medan, Kamis.

Menurut Bambang, pihaknya sedang memastikan seluruh bagian di Bandara Kualanamu benar-benar tuntas pembangunannya.

Pihaknya tidak ingin ada masalah yang muncul ketika infrastruktur pengganti Bandara Polonia tersebut diresmikan Presiden Yudhoyono.

Pihaknya khawatir belum selesainya pembangunan seluruh bagian di Bandara Kualanamu tersebut justru menimbulkan kontraproduktif jika dipaksakan untuk diresmikan.

"Nanti, seolah-olah kita melepaskan tanggung jawab (penyelesaian pembangunan) itu kepada Presiden," katanya.

Untuk mempercepat proses penyelesaian, pihaknya dan PT Angkasa Pura 2 (Persero) sedang mengupaykan berbagai upaya mengintensifkan pengerjaan yang diperlukan.

Selain itu, tim dari kepresidenan juga telah turun untuk mengecek kesiapan Bandara Kualanamu guna menyesuaikan waktu peresmiannya oleh Presiden Yudhoyono.

Dengan pertimbangan tersebut, pihaknya membantah jika jadwal peresmian Bandara Kualanamu "molor" atau mengalami penundaan dari rencana awal.

"Bukan molor tetapi harus dipastikan semua berjalan karena peresmian itu sifatnya `grand opening`," katanya. (I023/B012)

Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013