Apalagi budaya di daerah ini sangat khas dan monumental selain juga sangat melekat nilai-nilai islami, seperti halnya tari Saman yang telah diakui oleh UNESCO
Banda Aceh (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengapresiasi nilai budaya dan peninggalan sejarah yang masih tersimpan baik di Provinsi Aceh.

"Saya minta nilai-nilai budaya dan peninggalan sejarah itu agar dijaga dan dipelihara," kata Kepala Negara saat menuruni tangga anjungan Kabupaten Aceh Selatan di Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) di Banda Aceh, Jumat.

Presiden Yudhoyono yang didampingi sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu membuka PKA 6 di Taman Ratu Safiatuddin yang diikuti 23 kabupaten dan kota di provinsi berpenduduk sekitar 5 juta jiwa tersebut.

Presiden yang menggunakan pakaian adat lengkap dengan "Kupiah Meukutop" didampingi Ibu Ani Yudhoyono hanya singgah beberapa menit di anjungan Aceh Selatan.

Kemudian, Kepala Negara menanam pohon nangka/cempedak di halaman depan anjungan Kota Banda Aceh.

Saat membuka PKA, Presiden juga meminta perhelatan budaya yang digelar dari tanggal 20 hingga 29 September 2013 itu dapat menampilkan keberagaman dan potensi dari 23 kabupaten dan kota di Aceh.

"Apalagi budaya di daerah ini sangat khas dan monumental selain juga sangat melekat nilai-nilai islami, seperti halnya tari Saman yang telah diakui oleh UNESCO," kata presiden menjelaskan.

Seperti halnya daerah lain di Tanah Air, Kepala Negara mengatakan Aceh memiliki keberagaman budaya yang tentunya bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan dan peningkatan ekonomi bagi masyarakatnya.

Presiden juga mengajak masyarakat Aceh untuk terus meningkatkan kebersamaan, menjaga nilai budaya ke-Aceh-an yang beragam serta melestarikan dan menumbuhkanbangkan kecintaan terhadap kreativitas budaya di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.

Usai membuka PKA, Presiden Yudhoyono melaksanakan shalat jumat bersama dengan masyarakat Aceh di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.

Pewarta: Azhari
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013