Tujuh jembatan ini sangat strategis di lintas barat Sulsel untuk memperlancar arus barang dan orang.
Maros (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto, meresmikan pengoperasian tujuh jembatan di lintas barat Sulawesi Selatan dan Bendung Gerak Tempe Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan.

"Tujuh jembatan ini sangat strategis di lintas barat Sulsel untuk memperlancar arus barang dan orang," kata Menteri PU Djoko Kirmanto kepada pers, usai peresmian yang dipusatkan di Maros, Sulsel, Sabtu.

Hadir juga dalam acara itu Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Anggota Komisi V DPR RI Bahrum Daido dan para Bupati dan Walikota di Provinsi Sulsel.

Menteri PU Djoko menyebut, tujuh jembatan itu adalah Jembatan di Sungai Kalibone di Kabupaten Pangkep, Jembatan Sungai Pute (Maros), Jembatan Sungai Takkalasi (Barru), Jembatan Sungai Lampoko (Barru), Jembatan S. Wiringtasi (Barru) dan Jembatan Sungai Kupa (Barru) serta Jembatan Sungai Bojo di Barru.

Djoko menjelaskan, mengatakan bahwa tujuh jembatan tersebut berada di koridor Sulawesi dan merupakan bagian dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

"Fungsinya jelas yakni sebagai kawasan pengembangan sektor perikanan, perkebunan, pertanian, dan pertambangan. Ini akan terus mendapat perhatian pemerintah dalam pembangunannya," katanya.

Untuk itu, lanjutnya, diperlukan sistim jaringan jalan yang andal dan berkelanjutan menjadi aspek penting yang harus diperhatikan.

Kongkretnya, kata Djoko, berbagai upaya telah dilakukan mulai dari penyiapan kebijakan dan pengaturan serta pembangunan jalan melalui kegiatan preservasi, peningkatan kapasitas maupun konstruksi jalan baru.

Pada sisi lain, tambah Djoko, untuk mendukung sektor perikanan dan pertanian, jaringan irigasi yang andal dan jaminan ketersediaan air bagi masyarakat juga mendapat perhatian besar.


Penghubung Sulawesi

Sementara itu Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Kementerian PU Djoko Murjanto menjelaskan, tujuh jembatan yang terletak di Lintas Barat Sulawesi tersebut menghubungkan Provinsi Sulsel, Sulbar, Sulteng, Gorontalo dan Sulut.

Pembangunan jalan lintas ini, lanjutnya, merupakan bagian dari rencana Strategis Ditjen Bina Marga 2010-2014 dan direncanakan pada akhir 2014 dapat berkondisi mantap dan lebar jalan secara umum mencapai enam meter.

"Proyek jembatan lintas barat dilakukan melalui kontrak tahun jamak (multi year contract/MYC) dimulai dari TA 2008 sd TA 2010. Berhubung adanya masalah pembebasan lahan pada oprit maka beberapa jembatan baru dapat difungsionalkan pada tahun 2012-2013," katanya.

Djoko menambahkan total panjang keseluruhan tujuh jembatan 458,20 meter dan menelan anggaran Rp82,303 miliar.

Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013