Yangon (ANTARA News) - Myanmar telah menyetujui proyek pendidikan perdamaian UNESCO di bagian utara negara bagian Rakhine.

Myanmar juga menegaskan kembali komitmennya untuk memajukan pendidikan perdamaian sebagai sarana mengembangkan saling menghormati keragaman budaya di tingkat sekolah, kata sumber resmi, Minggu.

Proyek ini akan dilaksanakan bersama oleh UNESCO dan pemerintah di tiga kota di negara bagian - Maungtaw, Buthidaung dan Rathedaung dengan dukungan dana oleh pemerintah Belgia.

Dalam proyek ini, 350 guru dari 40 sekolah yang terkena dampak konflik akan dilatih dalam pendidikan perdamaian dan itu akan menguntungkan bagi 10.000 siswa, kata sumber tersebut.

Proyek ini juga bertujuan untuk mengaktifkan kembali 40 asosiasi orang tua-guru dan mendirikan tiga pusat kegiatan belajar masyarakat, kata sumber itu menambahkan.

Setelah kekerasan antar-kelompok baru-baru ini di negara bagian Rakhine yang telah memengaruhi ratusan sekolah dan ribuan siswa, pemerintah dan masyarakat internasional telah mengidentifikasi pendidikan perdamaian sebagai salah satu prioritas untuk mengatasi penyebab dari ketegangan komunal.

Tujuan keseluruhan dari proyek pendidikan perdamaian adalah meningkatkan kapasitas sekolah guru, siswa dan orang tua mereka guna memfasilitasi proses inklusif pemecahan masalah dan membangun konsensus sekitar prioritas masyarakat, dan untuk memperkuat komitmen terhadap identitas nasional yang inklusif sipil.


Penerjemah: Askan Krisna

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013