Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Mustafa Ibrahim A. Al-Mubarak mengatakan, dia mendorong para pengusaha Indonesia dan Arab Saudi untuk menjalin kerja sama di berbagai sektor terutama proyek-proyek perminyakan.

"Kami punya tantangan untuk memajukan investasi dan perdagangan Arab Saudi dan Indonesia sebagai usaha meningkatkan volume dan nilai perdagangan kedua negara selain tantangan-tantangan lain," kata Dubes Mustafa kepada wartawan di sela perayaan Hari Nasional ke-83 Kerajaan Arab Saudi di Jakarta, Senin.

Hadir dalam acara itu antara lain mantan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla, Menteri Sosial Salim Segaff al-Jufri dan Menteri Komunikasi dan Informatika Tiffatul Sembiring.

Menurut dia, Arab Saudi mengundang pengusaha Indonesia untuk menanam modal dan juga melakukan perdagangan dengan para mitra mereka dari negara itu.

Sebaliknya, dia juga mengajak para pengusaha Arab Saudi melakukan hal serupa di Indonesia.

Mustafa mengatakan, Arab Saudi dan Indonesia yang merupakan anggota Kelompok 20 (G20) memiliki potensi besar di bidang investasi dan perdagangan.

"Volume perdagangan kedua negara mencapai lebih 6 miliar dolar AS dan masih harus ditingkatkan pada tahun-tahun depan," katanya.

Anggota G20 terdiri atas Argentina, Australia, Brazil, Kanada, China, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika dan Uni Eropa.

Data dari berbagai sumber menujukkan total perdagangan Arab Saudi- Indonesia periode Januari - Desember 2012 mencapai 6,97 miliar dolar AS atau naik 1,74 persen dibanding tahun 2011. Pada tahun 2012, ekspor Indonesia ke Arab Saudi mencapai 1,7 miliar dolar sedangkan impor Indonesia dari Arab Saudi sebesar 5,1 miliar dolar, sehingga Indonesia mengalami defisit 3,4 miliar dolar.

Perdagangan Indonesia dengan Arab Saudi memang belum berimbang, karena impor migas Indonesia yang jauh lebih besar dari kemampuan ekspor Indonesia. Namun pada tahun 2012 impor migas Indonesia turun -7,21 persen dari 4,47 miliar dolar pada tahun 2011, menjadi 4,15 miliar dolar AS pada tahun 2012.

Di luar komoditas migas, neraca perdagangan Indonesia dengan Arab Saudi terlihat cukup baik. Ekspor non migas Indonesia ke Arab Saudi pada tahun 2012 tercatat 1,77 miliar dolar AS, atau naik 24,01 persen dibandingkan tahun 2011. Sedangkan ekspor Arab Saudi ke Indonesia tercatat 1,04 miliar dolar , sehingga Indonesia mengalami surplus 728,2 juta dolar.

Produk-produk yang diekspor Indonesia ke Arab Saudi antara lain kendaraan bermotor, suku cadang kendaraan, plywood, ban mobil, tekstil dan produk tekstil dan minyak sawit oil sedangkan produk-produk yang diekspor Arab Saudi ke Indonesia antara lain produk petrokimia dan plastik.

Hari Nasional yaum al wathani, yang diperingati pada 23 September dirayakan untuk memperingati penyatuan kerajaan pada 21 Jumadil Ula 1351 H (1932) di bawah kepemimpinan Raja Abdul Aziz. Hari Nasional Saudi kali ini adalah yang ke-83 dan diperingati sebagai hari penyatuan Kerajaan Arab Saudi dalam satu negara di bawah sendi-sendi Islam dengan kepemimpinan Raja Abdul Aziz Al-Saud. Kini Kerajaan Arab Saudi dipimpin oleh Raja Abdullah Bin Abdul Aziz.

(M016/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013