Sebenarnya bukan sesuatu yang langka jika gempa kuat bisa menciptakan pulau, "tapi bukan gempa semacam ini, yang mengguncang Pakistan hari ini"...
Islamabad (ANTARA News) - Pada Selasa (24/9), setelah gempa dengan kekuatan 7,7 pada Skala Richter mengguncang Pakistan Barat, sebuah pulau setinggi 60 kaki muncul dari Laut Arab.

Beberapa saksi mata menyatakan pulau bergunung itu, yang berada 600 yard dari pantai Gwadar di negeri tersebut, benar-benar baru.

Gempa bumi itu dilaporkan dapat dirasakan di Karachi, ratusan mil jauhnya dari pusat gempa di Baluchistan, yang berbatasan dengan Iran dan Afghanistan.

Sejauh ini jumlah korban jiwa di Pakistan Barat-daya terus naik jadi sedikitnya 80 pada Rabu, setelah sejumlah rumah ambruk di daerah pegunungan terpencil di dekat perbatasan dengan Iran, kata Regu Penjaga Perbatasan Pakistan.

"Lebih dari 80 mayat telah ditemukan sejauh ini dari rumah yang ambruk," kata juru bicara Korps Penjaga Perbatasan, pasukan paramiliter yang terlibat dalam operasi pertolongan korban gempa, sebagaimana dilaporkan Reuters.

Saat petugas pertolongan berdatangan ke daerah tersebut, para ilmuwan berusaha mengungkap apa yang menyebabkan munculnya gundukan tanah baru yang berbentuk pulau. Sebenarnya bukan sesuatu yang langka jika gempa kuat bisa menciptakan pulau, "tapi bukan gempa semacam ini, yang mengguncang Pakistan hari ini", kata ilmuwan.

Pulau biasanya terbentuk setelah gempa kuat, seperti gempa mengerikan dengan kekuatan 9,1 yang mengakibatkan tsunami di Samudra Hindia pada 2004.

"Ada sepotong kerak yang terdorong di bawah satu potong kerak lain," kata John Bellini, ahli geofisika di US Geological Survey (USGS). "Kerak itu terkunci sejenak, dan ketika gempa terjadi, kunci itu putus, dan satu bagian kerak terdorong ke atas."

Gempa di Samudra Hindia pada 2004 mendorong beberapa daerah dataran rendah ke atas permukaan samudra di dekat Pulau Andaman, meskipun tak satu pun cukup untuk memperoleh nama.

Tetapi, gempa yang mengguncang Baluchistan pada Selasa "sangat berbeda", kata Bellini. Lempengan di sana agar condong, tidak tegak lurus. Lempengan, yang disebut lempeng mencong, serupa dengan lempengan San Andres di California.

"Bayangkan ada dua blok kayu dan anda saling menyisipkan kayu itu," kata Bellini.

Namun, mengenai bagaimana itu dapat menciptakan pulau baru, katanya, "saya tidak tahu bagaimana itu dapat terjadi".

Meskipun demikian kemunculan pulau baru tersebut dikonfirmasi oleh Zahid Rafi, ahli seismologi yang menjadi Kepala Pusat Pemantauan Seismik Nasional Pakistan, sebagaimana dilaporkan CNN. Para pejabat di sana masih menyelidiki bagaimana pulau baru mungkin telah terbentuk dan apakah itu berkaitan dengan gempa bumi itu.

Pulau baru, secara keseluruhan, bukan fenomen langka, Erosi, kemerosotan gletser, dan gunung berapir menciptakan pulau baru tersebut dari waktu ke waktu. Salah satu yang paling akhir yang menjadi berita besar ialah pulau yang muncul di Pantai Yaman pada penghujung Desember 2011, setelah satu gunung berapi meletus di bawah Laut Merah.

(C003)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013