Palembang (ANTARA News) - Eko Yuli Irawan menambah perbendaharaan medali bagi kontingen Indonesia cabang angkat besi di kelas 62 kilogram dengan memperoleh medali emas pada pesta olahraga Islamic Solidarity Games (ISG) III 2013, di Palembang Sumatera Selatan.

Lifter yang turun di kelas 62 kg yang digelar di Graha Serbaguna Jakabaring, Palembang, Selasa, berhasil memperoleh medali emas dengan total angkatan 299 kg, masing-masing angkatan snatch 140 kg serta clean and jerk 165 kg.

Lifter peraih medali perunggu Olimpiade Beijing China 2008 kelas 56 kg dan Olimpiade London 2012 kelas 62 kg itu mengungguli lifter Mesir Ahmed Mohamed Saad yang merupakan lawan terberat lifter kelahiran Lampung tersebut.

Penonton yang memadati Graha Serba Guna Jakabaring itu sempat cemas saat Eko Yuli gagal pada angkatan pertama dan kedua di clean and jerk dengan barbel seberat 165 kg. Sementara lifter Mesir Ahmed Mohamed pada clean and jerk berhasil mengangkat barbel 159 kg pada angkatan pertama.

Ahmed meminta tambahan berat barbel 10 kg menjadi 169 kg, namun pada angkatan kedua Eko Yuli langsung meminta barbel seberat 165 kg, akan tetapi pada angkatan pertama dan kedua sempat gagal.

Ofisial tim angkat besi Indonesia sempat menenangkan penonton yang bergemuruh dan berteriak-teriak memberikan dukungan kepada Eko Yuli agar tenang mengingat lifter kelahiran Metro Lampung itu akan mengangkat barbel pada kesempatan terakhir.

Pendukung Eko Yuli sempat was-was mengingat bila gagal pada angkatan ketiga berarti medali emas jatuh ke tangan lifter Mesir. Namun Eko Yuli dengan pengalamannya berhasil mengangkat barbel seberat 165 kg pada angkatan terakhir.

Ahmed Mohamed Saad masih memiliki kesempatan mengangkat barbel seberat 169 kg dan jika berhasil, medali emas jatuh kepada lifter Mesir tersebut. Namun angkatan lifter Mesir tersebut gagal.

Total angkatan Ahmed seberat 289 kg, sedangkan medali perunggu diraih atlet Azerbaijan Sulemanov Zulfugar dengan total angkatan 278 kg, masing-masing snatch 123 kg dan clean and jerk 155 kg.

Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013