Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa memimpin delegasi Indonesia untuk melakukan pertemuan Komite Bersama Kerjasama Ekonomi ke-3 dengan pemerintah Korea Selatan di Seoul, Korea.

Siaran pers Kementerian Koordinator Perekonomian yang diterima di Jakarta, Rabu, menyebutkan dalam pertemuan tersebut Hatta bertemu dengan delegasi Republik Korea yang dipimpin oleh Menteri Perdagangan Industri dan Energi, Yoon Sang-jick.

Pertemuan ini sesuai dengan Joint Declaration on Strategic Partnership to Promote Friendship and Cooperation in the 21st Century yang ditandatangani oleh kedua kepala negara pada 2005 dan bertepatan dengan perayaan 40 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Korea Selatan.

Beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah kemajuan dalam kelompok kerja (working grup) antara lain kerjasama Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), industri pembuatan kapal, kerjasama CNG, kerjasama energi terbarukan.

Kemudian, kemajuan dalam kerjasama infrastruktur, restorasi sungai Ciliwung, kerjasama rice farming mechanization dan kerjasama mobil ramah lingkungan.

Hatta dalam pertemuan tersebut juga menyampaikan adanya kerjasama industri antar kedua negara yang tidak terbatas pada industri baja, ban dan "shipbuilding" serta industri penerbangan dan teknologi informasi dan komunikasi.

"Saya juga berharap Korea komitmen dengan janjinya yaitu adanya transfer teknologi dan adanya kantor perwakilan BKPM di Seoul untuk meningkatkan iklim usaha bagi pengusaha Korea yang akan menanamkan modal di Indonesia," katanya.

Dalam bidang energi melalui Forum Energi Indonesia-Korea, beberapa proyek kerjasama bidang energi juga terus dikembangkan mengingat kedua negara selalu bekerjasama dalam hal keamanan energi di berbagai forum internasional.

Hatta juga mengharapkan adanya kerjasama yang lebih luas dalam kelompok kerja infrastruktur untuk mendukung pelaksanaan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

"Melalui MP3EI, Indonesia memiliki potensi kerjasama infrastruktur yang tersebar di enam koridor ekonomi," katanya.

Dalam bidang kehutanan, pertanian dan perikanan banyak kemajuan dari kerjasama dua negara untuk mendukung program ketahanan pangan. Demikian pula dengan kelompok pembiayaan mengingat banyak proyek kerjasama Indonesia-Korea sangat bergantung dari sumber pembiayaan.

"Hubungan bilateral yang sudah terjalin dengan baik akan berkelanjutan dalam jangka panjang, sehingga dapat menjadi kunci sukses tercapainya hubungan saling menguntungkan kedua negara," kata Hatta.

Menurut rencana, pertemuan Komite Bersama Kerjasama Ekonomi ke-4 antara Indonesia-Korea Selatan akan berlangsung di Indonesia, tahun depan.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013