Postur tubuh yang lebih pendek tidak menjadi halangan buat dia karena ia bermain lebih cerdas
Palembang (ANTARA News) - Postur tubuh lebih pendek dan mungil tidak menghalangi tim beregu putri Indonesia untuk menyumbang emas di Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 setelah di final mengalahkan Maroko dengan skor telak 2-0 di Lapangan Tenis Jakabaring, Kamis.

Chyntia Melita yang tampil bebagai tunggal pertama membawa Indonesia unggul 1-0 berkat kemenangan 6-3, 6-3 atas Fatima Zahrae El Allami.

Lavinia Tananta yang berpostur kecil mungil memastikan emas bagi Indonesia setelah menang mudah 6-0, 6-1 atas Nadia Lalami Laaroussi.

Partai ketiga di nomor ganda tidak dimainkan karena hasilnya sudah tidak berpengaruh.

Lavinia yang meski hanya memiliki tinggi badan sekitar 160cm, ternyata mampu membuat Nadia, pemain dengan tinggi 175 pontang panting mengejar bola.

Bahkan pada set pertama, Lavinia menang telak 6-0 dan kemudian terus mendominasi dan hanya kehilangan satu game saat menang 6-1.

"Saya tidak tahu namanya, ternyata dia bermain sangat bagus dan pintar dan saya kira ia mempunyai permainan tingkat atas," kata Nadia ketika ditanya komentarnya mengenai Lavinia usai pertandingan.

Nadia juga memuji Lavinia sebagai pemain yang memiliki rasa percaya diri tinggi dan kekuatan mental yang baik.

"Postur tubuh yang lebih pendek tidak menjadi halangan buat dia karena ia bermain lebih cerdas," puji Nadia yang sepintas mirip mantan petenis nomor satu dunia Martina Hingis asal Swiss.

Sementara itu Lavinia yang baru pertama kali menghadapi Nadia mengakui bahwa ia sebenarnya masih buta dengan kekuatan lawan.

"Saya sebelumnya masih buta dengan permainan lawan, tapi secara perlahan bisa menguasai keadaan dengan menerapkan strategi menyerang melalui baseline," kata Lavinia.

Pada final beregu putra, saat ini masih bermain tuan rumah Indonesia menghadapi Kuwait.

Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013