Beijing (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Imron Cotan menerima gelar Profesor Kehormatan bidang Hubungan Internasional dari Universitas Nasional Mongolia (MNU) atas perannya dalam meningkatkan hubungan Indonesia dan Mongolia.

Keterangan tertulis Kedutaan Besar RI di Beijing, yang diterima ANTARA News di Beijing, Kamis melaporkan penganugerahan gelar itu dihadiri seluruh Anggota Dewan Guru Besar MNU, sekitar 50 orang sivitas akademika MNU, serta para pejabat terkait dari Kementerian Pendidikan Mongolia.

Presiden MNU menyampaikan gelar Profesor Kehormatan merupakan gelar tertinggi dari MNU atas dedikasi atas dedikasi yang tak kenal lelah dan tulus dari Duta Besar RI Imron dalam meningkatkan hubungan Indonesia dan Mongolia.

"Terlihat secara kasat mata bagaimana gigihnya Profesor Imron Cotan membangun hubungan baik dengan diplomasi yang santun serta mengesankan, dalam upayanya mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Mongolia," katanya.

Ia menambahkan peningkatan hubungan diplomatik antara Indonesia - Mongolia sepanjang tiga tahun terakhir menunjukkan kemajuan yang pesat, baik dibidang ekonomi dan pendidikan, termasuk arus pertukaran akademisi antara kedua negara.

"Atas upaya yang tulus dan dedikasi yang tinggi dalam memajukan hubungan diplomatik kedua negara tersebutlah, MNU memandang perlu menganugerahkan gelar Profesor Kehormatan kepada Duta Besar RI, sebagai jembatan penghubung yang akan menjamin keberlangsungan hubungan baik yang telah terbina selama ini," tuturnya.

Duta Besar Imron mengatakan persinggungan sejarah Indonesia--Mongolia telah terjadi sejak zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.

Hubungan bilateral Indonesia--Mongolia yang dibukanya pada 21 Desember 1956 kemudian semakin berkembang dengan kiprah kedua negara di Gerakan Non-Blok, The Conference on Disarmament (Group-21), serta forum-forum demokrasi seperti Bali Democracy Forum dan Community of Democracies.

"Hubungan baik antar kedua negara juga tercermin dalam besarnya nilai perdagangan dua arah yang mencapai 6.1 juta dolar AS pada 2012," ujarnya.

Dalam kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2012, Indonesia--Mongolia telah menyepakati pengukuhan kemitraan dan kerja sama perdagangan, investasi, pertambangan dan pertanian, people-to-people contact, serta upaya bersama menanggulangi isu-isu regional dan internasional.

"Salah satu implementasi kesepakatan kerjasama tersebut adalah forum Joint Commission on Bilateral Consultation (JCBC) tingkat Menteri Luar Negeri yang tidak lama lagi akan diselenggarakan di Indonesia," ungkap Dubes Imron.

Pewarta: Rini Utami
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013