Tokyo (ANTARA News) - Sebuah robot memetik stroberi matang pada saat sang petani menikmati tidurnya pada Rabu diresmikan di Jepang, dan pengembangnya mengatakan robot tersebut bisa mengurangi dua pertiga beban kerja mereka.

Perangkat itu, yang dapat memetik, mengumpulkan setangkai buah setiap delapan detik, menggunakan tiga kamera untuk menentukan stroberi siap petik sebelum lengannya melesat keluar dan stroberi petikannya dimasukkan ke keranjang.

Robot dua meter itu bergerak di rel di antara deretan stroberi, yang biasanya ditanam di perkebunan rumah kaca di Jepang.

Robot dilengkapi alat yang "menghitung tingkat kematangan warna stroberi, yang mengamati dengan dua kamera digital", kata Mitsutaka Kurita, seorang pejabat Shibuya Seiki yang mengembangkan mesin itu.

"Robot ini juga menggunakan gambar dari dua kamera untuk menghitung jarak dari target, kemudian mendekati stroberi yang menjadi tujuannya," katanya.

Sebuah kamera ketiga kemudian mengambil gambar rinci tentang buah, yang digunakan sebagai perhitungan terakhir sebelum bergerak untuk memetik.

Pertanian stroberi sangat padat karya, membutuhkan 70 kali lebih teliti dari menanam padi, membutuhkan dua kali lipat dari tomat dan mentimun, kata pernyataan pengembang Organisasi Penelitian Pertanian Nasional Pangan.

"Robot ini akan memanen dua-pertiga dari stroberi pada malam hari ketika petani sedang tidur," kata Kurita.

"Petani kemudian dapat mengambil sisa stroberi yang robot tidak bisa mendapatkan," katanya.

Robot tersebut akan dijual awal tahun depan dengan harga sekitar lima juta yen (sekitar 50.000 dolar AS).

Stroberi tersedia sepanjang tahun di Jepang, di mana mereka biasanya dijual dengan harga setidaknya 500 yen untuk keranjang bundar kecil.
(AK)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013