Mataram (ANTARA News) - Festival Keraton dan Masyarakat Adat se-Asia Tenggara II yang diselenggarakan pada 25--28 Oktober 2013 di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan menampilkan para raja dan keluarga kerajaan se-Asia Tenggara.

Hal itu dikatakan Dirjen Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia I Gusti Agung Wisaka Puja saat bertemu dengan Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh di pendopo Wali Kota bersama segenap jajaran pemerintah kota setempat, Kamis petang.

Kedatangan Gusti bersama perwakilan Sekretariat Jenderal ASEAN menemui Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh, untuk membicarakan lebih lanjut mengenai kesiapan pemerintah kota ini menjadi tuan rumah acara berskala internasional itu.

"Sejak dua tahun belakangan setiap kegiatan besar maupun kecil yang diselenggarakan oleh ASEAN selalu diarahkan untuk dibawa ke Pulau Lombok, terutama Kota Mataram," katanya.

Seperti kali ini, katanya, kegiatan yang rencananya menghadirkan para raja dan keluarga kerajaan se-Asia Tenggara itu penyelenggaraannya dipusatkan di Kota Mataram.

"Kami sudah minta pihak kedutaan untuk menghubungi keluarga kerajaan se-Asia Tenggara guna berpartisipasi dalam festival," katanya.

Sementara Wali Kota Mataram menilai kepercayaan yang diberikan menjadi tuan rumah merupakan sebuah media promosi dan publikasi yang ideal bagi Kota Mataram.

"Hal ini tentu akan membawa dampak positif baik untuk Kota Mataram maupun Pulau Lombok pada umumnya," katanya.

Dia mengatakan, pada prinsipnya Pemerintah Kota Mataram mendukung terselenggaranya berbagai kegiatan nasional dan internasional di ibu kota NTB ini.

Dengan harapan target yang harus diraih Kota Mataram tiga sukses, yakni sukses penyelenggaraan, sukses pencitraan, dan sukses ekonomi dalam setiap kegiatan besar, apalagi yang melibatkan banyak negara seperti ini.

Festival Keraton dan Masyarakat Adat se-Asia Tenggara II tahun 2013 bertema Komunitas ASEAN, penyelenggaraannya akan dipusatkan di Lapangan Umum Kota Mataram.

Selain digelar kegiatan parade budaya, akan dilaksanakan pula konferensi antar-Masyarakat Adat Nusantara yang nantinya diharapkan dapat melahirkan sebuah "Deklarasi Mataram".
(KR-SZH/T007)

Pewarta: Siti Zulaeha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013