... salah satunya mempercepat akses listrik bagi masyarakat di daerah kepulauan dan daerah timur Indonesia... "
Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - PT Perusahaan Listrik Negara mempelajari pengelolaan energi terbarukan yang dikembangkan anggota APEC, di antaranya Amerika Serikat.

"Kami ingin belajar banyak dari mereka. Bagaimana mereka bisa mengembangkan energi terbarukan," kata Kepala Divisi Energi Baru dan Terbarukan PT PLN, M Sofyan, di sela-sela APEC Conference on Clean, Renewable, and Sustainable Use of Energy, di Nusa Dua, Bali, Selasa.

Dia menjelaskan, salah satu perusahaan listrik di Amerika Serikat, Hawiian Electric, telah mampu mengaliri listrik di sekitar Kepulauan Hawaii dengan penetrasi energi listrik terbarukan sebesar 40 persen.

Ia mengungkapkan, Indonesia memerlukan dukungan dari sejumlah negara maju yang memiliki teknologi canggih dalam pengembangan energi terbarukan.

Di atas kertas, potensi energi terbarukan Indonesia sangat berlimpah, mulai dari tenaga surya, hidroelektrik, angin, gas hayati (biogas), dan lain-lain. Untuk mewujudkan pemenuhan energi listrik terbarukan ini, diperlukan komitmen sangat serius dari pemerintah.

Selain Amerika Serikat, sejumlah negara APEC juga telah menjadi mitra PLN, di antaranya Jepang dan China.

Bahkan, biomass tersebut digunakan sebagai pengganti pembangkit listrik tenaga diesel.

Teknologi itu digunakan; salah satunya mempercepat akses listrik bagi masyarakat di daerah kepulauan dan daerah timur Indonesia.

Selain biomass, PLN juga akan mengembangkan energi skala kecil di antaranya mikr hidro, solar dan hybrid biodiesel.

Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013