Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Ada yang berbeda dari sisi pengamanan pelaksanaan KTT APEC 2013 di Nusa Dua, Bali, kali ini ketimbang yang selama ini terjadi pada perhelatan internasional di Indonesia. 

"Pengamanan KTT APEC 2013 ketat tapi nyaman. Ini petunjuk khusus Bapak Presiden kepada Panglima TNI," kata Panglima Komando Gabungan Pengamanan KTT APEC 2013, Letnan Jenderal TNI Lodewijk Paulus.

Ditemui di persiapan KTT APEC 2013, di Nusa Dua, Bali, Kamis, dia menyatakan, untuk pertama kalinya pengamanan perhelatan internasional ini dipimpin seorang letnan jenderal. Artinya, pemerintah sangat serius menyiapkan dan melaksanakan pengamanan KTT APEC 2013 dengan pola berbeda. 

Hingga H-3 pelaksanaan KTT APEC 2013, cuma sedikit personel TNI dan Kepolisian Indonesia yang ada di lapangan. "Kami siapkan dengan mengacu pada petunjuk beliau itu. Ketat namun nyaman sehingga tidak mengganggu aktivitas pariwisata setempat," kata Paulus. 

Sejauh ini sudah 21 kepala pemerintahan dan kepala negara yang memastikan diri hadir pada KTT APEC 2013. Jumlah itu masih ditambah empat kepala negara Mikronesia yang diundang Presiden Susilo Yudhoyono untuk hadir dalam pertemuan khusus APEC. 

"Seluruh kepala negara dan kepala pemerintahan yang hadir akan mendapat perlakuan sama. Tidak dibeda-bedakan, pengamanan dengan standar sangat tinggi," katanya. 

Dia akui, ada beberapa negara yang meminta hal-hal khusus terkait pengamanan kepala negara/kepala pemerintahannya. "Hal itu memang terjadi, kami sesuaikan saja sesuai keperluan mereka," katanya. 

Pola pengamanan yang "ketat namun nyaman" itu menjadi pengalaman baru tersendiri bagi TNI dan Kepolisian Indonesia. Komando Gabungan Pengamanan KTT APEC 2013 berlaku temporer, yang dikatakan Paulus, efektif bekerja mulai pertengahan Agustus hingga seluruh rangkaian kegiatan KTT APEC 2013 dinyatakan selesai. 

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013