Tokyo (ANTARA News) - Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang di Asia jatuh pada perdagangan hari ini setelah investor beralih memburu euro dan yen menyusul meningkatnya kekhawatiran penghentian operasi pemerintah AS akan mengantarkan utang AS kepada posisi gagal bayar (default).

Dolar AS yang sering disebut greenback ini melemah menjadi 97,22 yen di Tokyo, padahal di New York sebelumnya bertengger pada 97,27 yen.

Pengumuman Bank of Japan bahwa bank sentral Jepang ini akan menahan pelonggaran kebijakan moneter membuat yen kian menguat hingga menyentuh level 97,17 yen.

Sementara itu euro menyentuh posisi tertinggi 1,3623 dolar AS dari sehari sebelumnya pada 1,3618 dolar AS, namun terhadap yen mata uang bersama Eropa itu tergelincir menjadi 132,34 yen dari sebelumnya 132,49 yen.

"Sampai krisis politik di AS itu menunjukkan tanda-tanda berakhir, kurs dolar AS-yen akan cenderung terus melemah,"  kata seorang dealer pada sebuah bank Jepang seperti dikutip AFP.

Republik dan Demokrat belum mencapai kata sepakat mengenai anggaran belanja AS dan pasar khawatir ketaksepakatan itu akan mempengaruhi tenggat waktu pertengahan Oktober ini mengenai kesepakatan batas plafon utang AS, padahal pemerintah AS kekurangan dana tunai.

Jika kedua kubu tak mampu menaikkan batas plafon utang maka AS tak akan bisa membayar utangnya dan dengan demikian berstatus default yang oleh para ekonom disebut dapatmemicu malapetaka pada perekonomian global.

Krisis fiskal ini juga membuat pasar mengkhawatirkan Federal Reserve terpacu menarik lagi kebijakan ketat sistem moneternya sehingga greenback makin tertekan.

"Peluang AS untuk memulai (menurunkan stimulusnya) tahun ini semakin menipis," kata National Australia Bank seperti dikutip AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013