"Hutan TNKS yang akan dikelola menjadi wisata alam itu luasnya sekitar 210 hektare. Pengelolaannya dilakukan bekerja sama dengan Pemda Kota Lubuklinggau," kata Kepala Resor TNKS Lubuklinggau, Miskun, Senin.
"Kita masih menunggu SK dari Kementerian Kehutanan untuk mengelola kawasan itu, sedangkan dari pihak Pemda kota Lubuklinggau sudah menyiapkan Badan Usaha Milik Daerah untuk mengelolanya," kata dia.
Wali Kota Lubulinggau SN Prana Putra Sohe mengatakan pemerintah daerah sudah merencanakan pembangunan berbagai fasilitas publik di kaki Bukit Sulap.
Menurut Miskun, pemerintah daerah sudah melarang warga sekitar yang memiliki sawah dan kebun karet di kawasan tersebut tidak memperjualbelikan area yang termasuk TNKS.
"Kami tidak mungkin mengusir masyarakat mengelola sawah irigasi alam itu karena keberadaan warga tersebut sudah mencapai puluhan tahun dan turun temurun," ujarnya.
Pewarta: Zulkifli Lubis
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013
