Kita belum terbiasa menabung air, maka jika kemudian kita mampu mengelola dan membuat aliran serta tempat penampungan maka ini akan menjadi cadangan air yang luar biasa.
Kebumen (ANTARA News) - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta badan usaha milik negara (BUMN) dan perusahaan daerah membantu pemerintah setempat memperbaiki sistem saluran irigasi di sejumlah daerah.

"Setelah saya hitung, duit provinsi Jateng kurang sehingga saya minta BUMN dan perusahaan daerah membantu memperbaiki irigasi, daripada CSR-nya (Corporate Social Responsibility, red) untuk `nyogok-nyogok` pegawai atau pesta pora," kata Ganjar Pranowo, di Kebumen, Senin.

Hal tersebut disampaikan Ganjar saat melakukan kunjungan kerja di lokasi pembangunan daerah irigasi di Desa Badegolan, Kecamatan Bonorowo, Kabupaten Kebumen dengan didampingi Pelaksana tugas Sekretaris Daerah Jateng Sri Puryono dan Bupati Kebumen Buyar Winarso.

Terkait dengan pengelolaan air yang penting bagi pengairan pertanian, Ganjar menjelaskan bahwa pada saat musim hujan di negara maju, air dikanalisasi dan ditampung.

"Kita belum terbiasa menabung air, maka jika kemudian kita mampu mengelola dan membuat aliran serta tempat penampungan maka ini akan menjadi cadangan air yang luar biasa," ujar politisi PDI Perjuangan itu.

Pada kondisi darurat kekeringan, katanya, di daerah yang agak cekung dilakukan pompanisasi tapi yang penting ketersediaan airnya akan selalu ada.

"Ketersediaan air untuk pertanian di Kebumen lumayan, masih ada saat kemarau. Kalau bisa kita perbaiki ya kita aka bekerja sama dengan pemerintah pusat, pemerintah kabupaten/kota, dan pemerintah kabupaten/kota," katanya.

Ganjar mengungkapkan, anggaran dari APBD 2014 sebesar Rp1,5 triliun untuk perbaikan infrastruktur agar pertumbuhan ekonomi semakin meningkat.

"Kita tidak bisa menafikkan hal yang menjadi kebutuhan petani yaitu irigasi dan mudah-mudahan nanti daerah yang menjadi prioritas penanganan sistem irigasi bisa diperbaiki," ujar Ganjar.

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013