Jumlah titik api (hot spot) di Bumi Saraba Kawa ini terus bertambah dan hingga saat ini mencapai 27.
Tanjung (ANTARA News) - Jumlah titik api (hotspot) di Tabalong, Kalimantan Selatan saat ini mencapai 27 buah.

"Jumlah titik api (hotspot) di Bumi Saraba Kawa ini terus bertambah dan hingga saat ini mencapai 27," kata Kepala Subbag Tata Usaha UPT Balai Pengelolaan Hutan Lindung, Dinas Kehutanan Tabalong, Kalimantan Selatan, Zainal Abidin, di Tabalong, Selasa.

Dari data Citra Satelit National "Oceanic Atmospheric Administration (NOAA), Selasa, sebaran titik api di Tabalong sejak Februari hingga September 2013 mencakup Kecamatan Murung Pudak, Bintang Ara, Muara Uya, Jaro, Haruai, Upau, Tanta, Bintang Ara dan Kelua.

"Jumlah titik api terbanyak terjadi pada September yakni mencapai 13 titik yang didominasi di wilayah Utara Tabalong," kata Zainal di Tanjung.

Titik api terbanyak ditemukan di Kecamatan Muara Uya, Haruai dan Bintang Ara masing-masing sebanyak 5 titik.

Penambahan titik api di Tabalong selain dipicu musim kemarau yang menyebabkan kebakaran lahan dan hutan, termasuk pula aktivitas peladang berpindah yang membuka lahan dengan cara dibakar.

Di dalam kawan hutan hasil deteksi NOAA ditemukan sebanyak 10 titik api baik di hutan produksi maupun hutan lindung yang tersebar di Kecamatan Bintang Ara, Muara Uya, Haruai dan Jaro.

Sedangkan sisanya, titik api ditemukan di luar kawasan hutan seperti daerah perkebunan, ladang maupun semak belukar.

"Dari sebaran titik api yang terdeteksi selain di luar kawasan hutan juga berada dalam hutan lindung maupun hutan produksi karena itu kegiatan pengamanan hutan terus kita lakukan termasuk memantau adanya aksi pembakaran lahan," kata Zainal.

Dengan luas kawasan hutan di Tabalong mencapai 230 ribu hektare mencakup fungsi kawasan hutan yakni hutan lindung, hutan produksi dan hutan konservasi, tugas pengamanan hutan memang cukup berat mengingat masih minimnya personil polisi hutan (polhut) di Dinas Kehutanan.

Saat ini jumlah personil polisi hutan di UPT Balai Pengelolaan Hutan Lindung hanya 5 orang dengan sarana satu unit mobil patroli.

Pewarta: Rusmanadi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013