Jakarta (ANTARA News) - KTT APEC di Bali pada 6-9 Oktober 2013 memaksa  pemerintah menutup sementara Bandara Ngurah Rai di Bali.  Langkah ini diakui beberapa maskapai, termasuk maskapai berbiaya rendah Air Asia, merugikan usaha mereka.

"Kami belum menghitung besar kerugiannya," kata Head of Marketing AirAsia Indonesia Andy Adrian di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa.

Tapi maskapai ini menawarkan dua pilihan kepada penumpang menuju Bali, yakni refund atau mengembalikan biaya seharga tiket yang sudah dibayarkan, Credit Shell yakni deposito di AirAsia Indonesia senilai harga tiket.

"Dan deposito itu bisa digunakan untuk membeli tiket Air Asia selama 90 hari kerja," katanya.

Sedangkan pilihan ketiga adalah mengubah jadwal penerbangan tanpa biaya tambahan, dengan memilih penerbangan lain dalam jangka waktu 10 hari sebelum atau setelah tanggal keberangkatan awal, sesuai dengan ketersediaan kursi.

"First come first serve," kata Andy.

Berkaitan dengan KTT APEC, bandara Ngurah Rai terpaksa ditutup pada 6, 8, dan 9 Oktober 2013 dan pemberlakuan jalur buka tutup pada 7 Oktober 2013.

Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013