Makin banyaknya peredaran narkoba tersebut sangat mengancam keselamatan masyarakat
Medan (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Sumatera Utara mengingatkan bahwa upaya pemberantasan narkotika dan obat terlarang (narkoba) memerlukan upaya luar biasa karena makin banyaknya peredaran barang tersebut.

"Makin banyaknya peredaran narkoba tersebut sangat mengancam keselamatan masyarakat," kata Ketua DPD Granat Sumatera Utara (Sumut), Hamdani Harahap, di Medan, Kamis.

Penyelundupan narkoba, menurut dia, harus dicegah dan gembongnya harus ditangkap untuk dijatuhi hukuman mati sehingga dapat membuat efek jera kepada mereka yang akan melakukan hal yang sama.

Ia menyebutkan peredaran narkoba tersebut, baik di Sumut maupun daerah lain, tidak hanya meresahkan warga, tetapi juga dapat mengancam keamanan negara.

"Karena itu aparat kepolisian dan instansi terkait lainnya harus bekerjasama membongkar dan memberantas habis jaringan maupun sindikat narkoba," katanya.

Ia menyebutkan praktik jual-beli narkoba yang merusak generasi muda harapan bangsa itu, tidak boleh ada di Indonesia.

"Para agen maupun kurir narkoba tersebut harus ditangkap dan diproses secara hukum, sehingga mereka dapat meninggalkan pekerjaan melanggar hukum dan dilarang oleh Agama," kata Advokat yang berdomisili di Sumut itu.

Ia menyebutkan para sindikat narkoba dalam memasok barangnya dari luar negeri, misalnya Malaysia, tidak hanya melalui jalur laut, melainkan darat dan udara.

"Yang penting barang pesanan tersebut bisa masuk dengan mudah dan aman ke Indonesia dengan menggunakan berbagai strategi yang telah diatur lebih dahulu," ujarnya.

Praktik penyelundupan narkoba tersebut, seperti yang dilakukan oleh MT warga Banjarmasin yang membawa sabu seberat 1,5 kilogram yang disimpan di bahu kanan dan di bagian badan lainnya.

Namun aksi nekad itu ketahuan petugas Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Minggu (5/10) sekitar pukul 07.50 WIB.Tersangka yang akan terbang ke Jakarta, ditangkap setelah ditemukan sabu-sabu dalam pakaiannya ketika melewati alat pemeriksaan.

Hamdani mengatakan tertangkapnya penumpang pesawat menyimpan narkoba itu membuktikan bahwa Bandara Internasional Kualanamu juga rawan menjadi pintu penyelundupan narkoba.

Bahkan, jelasnya, sudah beberapa kali penumpang tertangkap petugas pengaman menyimpan dan membawa sabu.

"Petugas kepolisian diharapkan lebih meningkatkan pengamanan di Bandara Internasional Kualanamu untuk mengantisipasi penyelundupan narkoba," kata Hamdani.





(T.M034/B/A039/A039) 10-10-2013 10:58:33

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013