...pembangunan ini pasti menambah kemacetan Jakarta...
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan konstruksi sarana transportasi massal (Mass Rapid Transit/MRT) di Dukuh Atas, Jalan Tanjung Karang, Jakarta Pusat, Kamis.

"Selama 24 tahun warga Jakarta ini mimpi punya MRT, 24 tahun itu mungkin sudah banyak mimpinya sehingga hilang karena harapannya punya MRT belum dimulai-mulai. Alhamdulillah pada hari ini akan dilaksanakan `groundbreaking` pembangunan MRT dan akan selesai pada 2018," ujar Joko Widodo.

Menurut dia, pembuatan MRT jelas akan menambahkan kemacetan Ibukota karena itu pihak PT MRT harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang terkena dampak.

"Saya titip pesan kepada jajaran PT MRT untuk melakukan sosialisasi kemacetan kepada masyarakat yang terkena dampak karena pembangunan ini pasti menambah kemacetan Jakarta," kata dia.

Ia mengatakan gaya hidup masyarakat untuk menggunakan transportasi massal dan umum akan didorong dengan berbagai kebijakan sehingga mereka meninggalkan kendaraan bermotor roda dua dan empat yang menimbulkan kemacetan di Jakarta.

"Bila MRT sudah selesai nanti akan muncul kebijakan-kebijakan yang mendukung, ERP di semua koridor akan diterapkan, dipaksa orang untuk naik transportasi massal, lalu genap ganjil di titik-titik yang memang diperlukan, itu dilakukan. Pajak parkir yang tinggi juga diberlakukan, itu kita dorong semuanya ke sana sehingga gaya hidup untuk menggunakan transportasi massal dan umum itu betul-betul," kata dia.

Sementara itu, Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami, mengatakan kegiatan yang akan dilakukan pertama kali adalah pekerjaan sipil yang disebut slope protection.

"Slope protection dilakukan untuk memperkuat dinding tanah agar proses pekerjaan sipil memiliki penyanggah kuat sehingga tanah atau jalan tidak bergeser atau longsor selama penggalian," ujar dia.

Pembangunan MRT tahap pertama dari Lebak Bulus sampai dengan Bundaran Hotel Indonesia sepanjang 16 kilometer, dari Lebak Bulus sampai dengan Sisingamangaraja sepanjang 9,8 kilometer dalam bentuk serupa jalan layang dan dari Sisingamangaraja sampai dengan Bundaran HI sepanjang 5,9 kilometer dalam bentuk subway.

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013