Saya ingin orang-orang yang menonton film ini menjadi terbuka pikirannya sehingga tidak menganggap bahwa orang rimba adalah orang terbelakang...
Jakarta (ANTARA News) - Film "Sokola Rimba" diharapkan dapat membuka pemahaman masyarakat tentang kehidupan orang Rimba, seperti dikemukakan Butet Manurung penulis buku Sokola Rimba yang menjadi inspirasi film tersebut.

"Saya ingin orang-orang yang menonton film ini menjadi terbuka pikirannya sehingga tidak menganggap bahwa orang rimba adalah orang terbelakang," ujarnya di Jakarta, Minggu.

Butet adalah seorang antropolog dan pecinta alam yang memperkenalkan baca tulis pada masyarakat pedalaman di Hutan Bukit Duabelas, Jambi.

Buku berjudul "Sokola Rimba" yang diangkat dari catatan hariannya menjadi guru dari suku nomaden di hutan wilayah Jambi itu diadaptasi menjadi film oleh Miles Films yang diproduseri Mira Lesmana dan disutradarai Riri Riza.

Butet menyambut baik keinginan mereka yang ingin mengadaptasi bukunya, meskipun sebelumnya dia sempat ragu.

"Saya sempat khawatir, jadi saya harus memastikan film ini tidak jadi komersialisasi orang rimba," tukasnya.

Namun, keraguannya sirna melihat karya-karya Mira dan Riri yang mengangkat tema anak dan pendidikan seperti film Laskar Pelangi dan Atambua 39 C.

Apalagi, dia terlibat sejak awal proses pembuatan film, "Dari awal saya terlibat, bahkan sejak bikin naskah."

Film yang dibintangi Prisia Nasution itu akan mulai tayang pada 21 November 2013.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013