Lubuklinggau, Sumatera Selatan (ANTARA News) - Harga daging sapi dan kerbau di Kota Lubuklinggau dan Musirawas, Sumatera Selatan, pada H-1 Idul Adha 1434 Hijriyah menembus Rp130 ribu atau naik drastis dari sebelumnya Rp95 ribu per kilogram.

Berdasarkan pemantauan pada pedagang daging sapi dan kerbau di beberapa pasar tradisonal daerah itu, Senin, pedagang menyebutkan naiknya harga daging itu akibat tingginya harga beli ternak pada tingkat petani.

Sugiono salah seorang pedagang daging di pasar Simpang Priuk menyebutkan, biasanya harga sapi dan kerbau setiap menjelang lebaran ada kenaikan sekitar 25 persen, namun pada lebaran Idul Adha 2013 terjadi kenaikan di atas 50 persen.

Ia mengatakan, permintaan hewan ternak pada hari raya Idul Adha tahun ini cukup tinggi, sehingga stok pada tingkat peternak habis terjual.

"Untung saja kami sudah membeli beberapa ekor sapi akhir pekan lalu, sehingga masih bisa mendapatkan jatah sapi berukuran besar," ujarnya.

Sedangkan ternak kerbau dari wilayah Kecamatan Muara Rupit, Kabupaten Musirawas Utara, sangat tinggi dan tak mampu lagi membelinya.

Akibatnya harga daging kerbau di wilayah Muara Rupit dan sekitarnya naik tajam di atas Rp130 ribu per kilogram dan kebetulan harga karet petani saat ini rata-rata naik, sehingga daya beli terjadi meningkat, ujarnya.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Musirawas Bambang Heryanto, mengatakan, pihaknya pada lebaran Idul Adha 1434 Hijariyah menyediakan stok sapi sekitar 1.800 ekor.

Sapi sebanyak itu seluruhnya berada di tangan kelompok peternak tersebar di 21 kecamatan di wilayah itu, namun hingga H-1 lebaran ini informasinya habis terjual.

Pembeli hewan ternak sapi itu tidka hanya masyarakat lokal, tapi berdatangan dari provinsi tetangga antara lain dari wilayah Bengkulu, Riau dan Kota Palembang.

Sapi yang disediakan kelompok itu berumur antara dua hingga tiga tahun dengan berat bervariasi, sedangkan harga rata-rata naik satu juta rupiah per ekor dari tahun sebelumnya.

Sekarang pedagang tidak memilih berat, tapi kebugaran dan kesehatan sapi yang akan dijadikan kurban tersebut, sedangkan stok sapi jenis Bali di wilayah itu sebagian besar sehat-sehat.

Secara keseluruhan, kata dia, permintaan sapi untuk hewan kurban tahun 2013 turun dari tahun sebelumnya mencapai 1.200 ekor karena dampak ekonomi dan tingginya harga ternak saat ini, ujarnya.

Pewarta: Zulkifli Lubis
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013