Masyarakat merasakan sekali dampaknya terhadap perilaku pelayanan dari para petugas yang sebelumnya menerapkan pola transaksional. Sekarang, pelayanan kepada masyarakat lebih cepat dan tanpa harus membayar pun masyarakat diperlakukan setara,"
Jakarta (ANTARA News) - Kinerja Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi dan Wagubnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)  dalam setahun masa jabatannnya perlu mendapatkan apresiasi dan acungan jempol.

Calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Dapil DKI Jakarta, Rommy dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis, mengatakan, program kerja Jokowi tidak berbeda dari konsep para pemimpin DKI sebelumnya,  yang juga punya ide sama soal monorel, normalisasi waduk, penyelesaian masalah kemacetan lalu lintas dan banjir.

Akan tetapi, kata Rommy, kinerja Jokowi-Ahok menjadi fenomenal adalah karena tidak hanya sebatas rencana besar, tapi ditindaklanjuti dengan aksi kongkret dengan implementasi program yang terhitung cepat, seperti dimulaianya konstruksi proyek monorel, normalisasi waduk dan penertiban pedagang kaki lima di Pasar Tanah Abang.

Selanjutnya, Jokowi-Ahok juga menunjukkan bukti integritas moral yang baik dengan memerangi korupsi dan komitmen untuk reformasi birokrasi di DKI, misalnya ditunjukkan dengan "lelang jabatan" lurah, yang belum pernah dilakukan daerah lain di Indonesia.

"Masyarakat merasakan sekali dampaknya terhadap perilaku pelayanan dari para petugas yang sebelumnya menerapkan pola transaksional. Sekarang, pelayanan kepada masyarakat lebih cepat dan tanpa harus membayar pun masyarakat diperlakukan setara," kata Rommy.

Peneliti The Indonesia Institute itu mengatakan, faktor menjadi fenomenal Jokowi-Ahok, juga dalam keberhasilan membuat program dengan substansi yang "pro-kebijakan", bukan "pro-popularitas", yaitu  KJS (Kartu Jakarta Sehat).

Selain itu, ada KJP (Kartu Jakarta Pintar) yakni yang mencakup 13 komponen biaya (seragam, sepatu, buku, transportasi, les ekstrakurikuler), sehingga Jokowi-Ahok dinilai telah berhasil membangun sistem, tidak hanya program sosial yang sifatnya sementara yang bertujuan untuk cari popularitas supaya terpilih lagi.

"Terakhir, mengapa mereka fenomenal adalah pendekatan dan gaya kepemimpinannya yang merakyat, tegas, dan responsif, menjadikan rakyat DKI mencintai dua sosok ini. Gaya blusukan Jokowi yang responsif terhadap persoalan masyarakat dan ketegasan Ahok terhadap kerja aparat birokrat dinilai memenuhi aspirasi masyarakat," demikian Rommy.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013