Kalau kita lengah, Poso bisa jadi daerah seperti di Suriah"
Palu (ANTARA News) - Polda Sulawesi Tengah masih memburu 22 orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) terkait kasus terorisme di Poso.

"Masih 22 lagi yang kita kejar, termasuk Santoso," kata Kapolda Sulteng Brigjen Pol Ari Dono Sukmanto saat memberikan paparan soal upaya kepolisian mencegah dan menangani konflik serta terorisme pada Rakor gubernur, bupati, dan wali kota serta seluruh camat se-Sulteng di salah satu hotel di Kota Palu, Senin.

Ia mengatakan, gembong terorisme yang paling dicari polisi saat ini masih sembunyi di sekitar Gunung Biru, Kecamatan Poso Pesisir.

"Di mana lokasi dia bersembunyi kami belum tahu karena Gunung Biru itu luas sekali," ujarnya.

Polisi, katanya, tidak boleh lengah dalam mengejar kelompok teroris tersebut karena aksi mereka terkait dengan ideologi yang disebarkan Abubakar Baasyir.

"Kalau kita lengah, Poso bisa jadi daerah seperti di Suriah," ujarnya.

Ia mengaku bahwa polisi masih kesulitan dalam mengejar para DPO terorisme itu karena berbagai keterbatasan, apalagi masyarakat takut untuk memberikan keterangan kepada petugas.

Sementara mengejar para DPO terorisme, Polda Sulteng juga gencar melaksanakan upaya deradikalisasi terorisme di daerah ini dengan menugaskan anggota, terutama bintara pembina kamtibmas untuk aktif bersilaturahmi dengan warga di tempat tugasnya.

Untuk mengantisipasi munculnya pelaku-pelaku teror baru kata Ari Dono, pihaknya meminta dukungan pemerintah daerah mulai dari gubernur sampai para camat untuk membina anak-anak dari tersangka teroris yang telah tertangkap dan dihukum atau yang terbunuh dalam operasi.

"Beberapa anak dari pelaku teror itu sudah berumur 9 sampai belasan tahun dan mengetahui siapa yang menangkap atau membunuh orang tuanya. Anak-anak seperti ini harus dirangkul dan dibina secara khusus agar tidak tumbuh menjadi orang dewasa yang kemudian terlibat lagi dalam kasus terorisme," ujarnya.

Pewarta: Rolex Malaha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013