... Huuuuu... "
Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA News) - "Huuuuu...." kontan terdengar oleh ratusan camat se-Sulawesi Tengah begitu Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Polisi Ari Sukmanto, berkata bahwa menjadi polisi tidak dipungut biaya sama sekali.

"Sudah diberi peluang banyak mengisi kuota menjadi anggota Kepolisian Indonesia, toh tidak bisa dipenuhi. Malah masih ada yang menuding masuk polisi harus bayar," ujar Sukmanto, dalam Rapat Kerja Gubernur, Bupati/Wali Kota, dan Camat se-Sulawesi Tengah, di Palu, Senin. 

Baru saja selesai kalimat itu terucap, koor ratusan camat memenuhi ruangan pertemuan itu. "Huuuu...." begitu yang terdengar.

Sukmanto menyinggung kuota siswa Sekolah Polisi Negara setempat tahun ajaran 2013 di Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah. 

Kuota siswa yang "disediakan" untuk Sulawesi Tengah lebih dari 300 calon bintara polisi, namun cuma 200 yang bisa bergabung dari Sulawesi Selatan sehingga sisa kuota "direlakan" kepada provinsi lain. Tahun ini, cuma 600 pemuda Sulawesi Tengah yang mendaftarkan diri.

"Akibat tudingan itu, masuk polisi harus bayar, maka yang pintar-pintar tidak mendaftar masuk polisi karena tidak punya uang," kata Sukmanto. Kali ini responsnya cukup berbeda, sebagian camat yang hadir mengamini hal itu. 

Sukmanto lalu menjelaskan prosedur dan mekanisme perekrutan calon polisi. Intinya tidak ada istilah harus bayar ini, harus bayar itu agar lulus. 

"Hapuskan image masuk polisi harus bayar," katanya. Lagi-lagi koor "huuuuu...." terdengar dari camat-camat yang hadir. 

Sekedar informasi, rasio polisi banding mayarakat yang dilayani di Sulawesi Tengah masih sangat jauh dari ideal, yaitu 1:3.000. Satu polisi melayani 3.000 warga setempat.

Pewarta: Rolex Malaha
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013