...untuk kulit sapi sendiri yang dibutuhkan kurang lebih sebanyak lima juta lembar, namun produksi dalam negeri baru dua juta lembar saja...
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan industri kulit di Tanah Air menghadapi kendala minimnya bahan baku.

"Bahan baku industri aneka masih banyak impor, untuk kulit sapi sendiri yang dibutuhkan kurang lebih sebanyak lima juta lembar, namun produksi dalam negeri baru dua juta lembar saja," kata Direktur Industri Tekstil dan Aneka Kemenperin, Ramon Bangun, usai menghadiri pembukaan Pameran Produk Industri Aneka di Jakarta, Selasa.

Ramon mengatakan, pihaknya mengakui kebutuhan akan bahan baku kulit sangat tinggi, sementara pasokan dari dalam negeri masih belum mencukupi sehingga terpaksa mengimpor dari negara lain.

"Untuk semua jenis kulit kurang pasokannya, untuk kulit yang berasal dari Jawa sesungguhnya sudah cukup bagus, namun kulit yang berasal dari Sumatera dan NTT masih kurang karena banyak luka-luka di sapinya," kata Ramon.

Menurut Ramon, dengan kualitas kulit yang sangat baik dari pulau Jawa tersebut, maka banyak kulit-kulit yang berasal dari wilayah tersebut diekspor keluar negeri untuk dijadikan produk-produk premium.

"Kulit dari Jawa jika digunakan di dalam negeri itu terlalu mahal, jadi umumnya produksi kulit diekspor, atau produk setengah jadinya diekspor," tambah dia.

Kemenperin sendiri juga menggelar Pameran Produk Industri Aneka untuk meningkatkan promosi industri yang diisi produk dalam negeri dari industri alas kaki, industri barang jadi kulit, industri mainan, industri alat olah raga dan industri alat tulis.

Dalam pameran tersebut, dari peserta 47 perusahaan, kurang lebih sebanyak 59 persen telah mengekspor produk-produknya ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Malaysia, Singapura dan juga kawasan Eropa, sementara 41 persen sisanya untuk konsumsi dalam negeri.

Berdasarkan data Kemenperin, saat ini jumlah industri aneka dalam negeri kurang lebih sebanyak 1.035 perusahaan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia seperti Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.

Jumlah tenaga kerja yang diserap sebanyak 995.315 orang dengan total investasi mencapai Rp19,37 triliun, dan mampu memberikan kontribusi terhadap ekspor sebesar 5,96 miliar dolar AS dengan nilai produksi Rp55,95 triliun dan utilisasi sebesar 59,76 persen.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013