Itu benar-benar merupakan gerakan yang populer, namun tanpa maksud buruk."
Roma (ANTARA News) - Legenda sepak bola Diego Maradona membela dirinya pada Selasa, setelah memperlihatkan gerakan cabul di televisi yang ditujukan kepada kantor pajak Italia yang mengatakan ia berhutang sebesar 39 juta euro kepada negara.

"Terdapat kesalah pahaman, saya tidak bermaksud menyerang. Saya hanya menginginkan keadilan," kata Maradona setelah gerakan tangan vulgarnya pada Minggu memicu kemarahan banyak pihak - bahkan dari Perdana Menteri Italia Enrico Letta.

"Itu benar-benar merupakan gerakan yang populer, namun tanpa maksud buruk," kata pria Argentina ini, yang pernah memperkuat Napoli, sambil menambahkan, "Saya tidak pernah melarikan diri dan saya tidak mencari kesepakatan...Saya hanya menginginkan keadilan."

Letta sebelumnya berkata, "Saya sama sekali tidak menyukainya. Orang-orang yang membayar pajak semestinya dihormati dan mereka adalah warga Italia yang jujur namun banyak orang, seperti Maradona, melakukan gerakan tangan yang tidak sopan."

Kantor pajak Italia pada Jumat memberikan kepada Maradona berkas-berkas mengenai hutang sebesar 39 juta euro, yang menjerat pria Argentina itu.

Masalah pajak Maradona diawali saat ia bermain untuk Napoli antara 1984 sampai 1991. Ia mengatakan dirinya hanya memikirkan sepak bola dan mendapat masukan yang buruk."

Keputusan final pada Januari tahun ini dari pengadilan di Naples telah berlaku definitif, dan aset-asetnya dapat disita oleh otoritas Italia jika ia berada di Italia, meski ia bebas mengunjungi negara itu.

Maradona mencetak 115 gol dari 259 pertandingan dengan Napoli, di mana ia masih dikagumi sampai hari ini. Dengan diperkuat dirinya, Napoli memenangi dua gelar Liga Italia pada 1987 dan 1990.

Ia juga memenangi Piala Dunia dengan Argentina pada 1986.

Mantan pecandu kokain ini sekarang bertindak sebagai duta besar olahraga untuk Uni Emirat Arab menyusul kepergiannya dari klub lokal Al Wasl pada 2012.


Penerjemah: A Rauf Andar Adipati

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013